Mahulu Jebol, Seorang Warganya Teridentifikasi COVID-19
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Akhirnya Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) kebobolan. Satu orang warganya dinyatakan positif terpapar COVID-19. Padahal, sejak awal virus ini melanda Bumi Etam, kabupaten termuda ini tidak pernah terpapar virus impor tersebut.
Warga tersebut berasal dari Jawa Tengah. Tapi sudah berdomisili di Mahulu. Punya KTP di sana. Namun, sebelum itu, si penderita ini bepergian ke luar daerah.
Warga Kecamatan Long Bagun ini, diketahui baru tiba dari Demak, Jawa Tengah. Setibanya di Barong Tongkok, Kubar, ia melakukan rapid test untuk bisa melanjutkan perjalanan ke Mahulu. Ternyata hasilnya reaktif. Dan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab. Hasilnya positif. Sementara ini, pasien berusia 29 tahun itu melakukan karantina mandiri di Kubar.
Pasien ini masuk data kasus positif di Mahulu, karena identitasnya di kabupaten tersebut. “Pasien ini sudah berdomisili di Mahulu. Tapi, punya riwayat perjalanan dari Jawa Tengah,” kata Juru bicara tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Andi M Ishak saat konferensi pers via online, Jumat (7/8).
Sementara itu, penambahan kasus positif di Kaltim hari ini terjadi cukup mencengangkan. Mengalahkan rekor hari-hari sebelumnya. Angka penambahannya mencapai 98 kasus. Paling banyak terjadi di Balikpapan. Sebanyak 81 kasus. Sebenarnya, kasus di Kota Minyak ini akumulasi dari dua hari terakhir.
Sebab, sehari sebelumnya, Dinas Kesehatan Balikpapan terlambat memberikan data ke Dinas Kesehatan Kaltim. Lalu, ada penambahan juga di Penajam Paser Utara (PPU) sebanyak satu kasus. Samarinda delapan kasus. Dan Kutai kartanegara (Kukar) tujuh kasus.
Tidak hanya penambahan kasus positif. Di hari yang sama, juga terjadi penambahan pasien meninggal dunia. Ada empat kasus. Semua kasus itu terjadi di Balikpapan. Sehingga total pasien positif COVID-19 yang meninggal sebanyak 46 kasus.
Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh hingga kemarin sudah ada 56 kasus. Paling banyak terjadi di Balikpapan. 31 kasus. Kemudian Samarinda, 21 kasus. Terakhir Kabupaten Paser, lima kasus.
“Semua pasien dinyatakan sembuh karena secara klinis kondisi pasien sudah membaik. Dan tidak ada gejala apapun yang terjadi,” pungkasnya. (mic/dah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: