Ekonomi Kaltim Tertolong Kinerja Investasi dan Konstruksi

Ekonomi Kaltim Tertolong Kinerja Investasi dan Konstruksi

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Di tengah penurunan pertumbuhan ekonomi Kaltim. Yang mengalami kontraksi sejalan dengan pelemahan ekonomi global. Namun demikian, penurunan yang lebih dalam masih tertahan oleh kinerja investasi yang masih tumbuh positif. Sebesar 0,20 persen year on year (yoy).

Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan II 2020 ini mengalami kontraksi sebesar -5,46 persen yoy. Setelah sebelumnya tumbuh sebesar 1,27 persen yoy. Penurunan pertumbuhan ekonomi ini, disebabkan adanya tekanan dari hampir seluruh komponen. Yang tidak lepas dari dampak pandemi COVID-19.

Hal itu disampaikan Tutuk Setya Hadi Cahyono Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Kaltim. Dalam siaran pers, Kamis (6/8/2020). "Berdasarkan LU (Lapangan Usaha, Red) penurunan pertumbuhan ekonomi Kaltim, triwulan II bersumber oleh penurunan kinerja LU utama Kaltim. Khususnya pertambangan," ungkap Tutuk.

Penurunan kinerja pertambangan tersebut disebabkan melemahnya permintaan batu bara negara tujuan ekspor. Akibat adanya lockdown di negara tujuan utama. Ditambah oversupply batu bara di tengah pandemi COVID 19.

Di sisi lain kinerja LU perdagangan, LU transportasi, serta LU akomodasi, makanan, dan minum (Akmamin) juga turut mengalami penurunan. Hal ini sejalan dengan melemahnya daya beli masyarakat di tengah adanya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat di wilayah Kaltim.

Meski begitu, penurunan pertumbuhan ekonomi Kaltim pada Triwulan II 2020 yang lebih dalam. Masih tertahan oleh kinerja investasi serta kinerja LU konstruksi. Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada Triwulan II 2020, mencapai Rp 1,58 triliun. Setelah sebelumnya tercatat Rp 0,97 triliun pada Triwulan I 2020.

Sementara itu realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Triwulan II 2020 mencapai Rp 5,8 triliun. "Lebih tinggi dibanding Triwulan I yang tercatat Rp, 3,7 triliun," ujar Tutuk.

Di sisi lain LU kontruksi tumbuh sebesar 0,03 persen yoy yang disebabkan oleh berlanjutnya beberapa proyek strategis Kaltim di tengah pandemi COVID 19.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada 2020, diprakirakan akan mengalami kontraksi pada level yang rendah. Kontraksi ini tidak terlepas dari pengaruh pandemi COVID 19. Serta menurunnya aktivitas ekonomi domestik sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).  Untuk mencegah penyebaran wabah corona.

LU kontruksi dan konsumsi pemerintah diprakirakan akan menahan penurunan perekonomian yang lebih dalam. Sejalan dengan berlanjutnya pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.  Serta dampak positif berbagai stimulus pemerintah dalam rangka program pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). (krv/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: