Benteng Cegah Politik Uang

Benteng Cegah Politik Uang

Nadirah

Tanjung Redeb, Disway – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Berau akan menjadikan perempuan menjadi benteng mencegah politik uang.

Ketua Bawalu Berau, Nadirah meyakini perempuan memiliki peran penting dalam proses demokrasi di Indonesia.

Khususnya di Bumi Batiwakkal. “Bawaslu bersinergi dengan kelompok perempuan soal pelanggaran di pilkada,” katanya kepada Disway Berau, Kamis (6/8).

Dikatakan, kelompok perempuan bisa menjadi pilar penting dalam pengawasan partisipatif. Bawaslu, katanya, menaruh harapan besar terhadap perempuan. Berpartisipasi aktif mengawasi dan mengawal pilkada 9 Desember mendatang.

Kondisi saat ini disebutkan Nadirah berpotensi terjadi politik uang, ujaran kebencian dan penyebrana berita bohong (hoaks).

Menurut Nadirah, keterlibatan berbagai komponen masyarakat, terutama kelompok perempuan dalam mengawal pilkada akan mampu mengantisipasi potensi pelanggaran yang terjadi. Seperti netralitas aparatur sipil negara (ASN) dan politik uang.

"Politik uang sangat berpotensi. Karena perekonomian belum pulih akibat gempuran COVID-19. Makanya, melibatkan perempuan dalam pengawasan pilkada bisa menjadi corong informasi. Agar tak mudah tergiur politik transaksional,” jelasnya.

Ia menilai perempuan relatif rentan menjadi target politik uang, ujaran kebencian atau politik bernuansa SARA. Karena itu, penting menanamkan informasi-informasi yang benar dalam kepemiluan.

"Kalangan perempuan didorong berani melaporkan. Jika menemukan dugaan pelanggaran atau kecurangan pada penyelenggaraan pilkada.

Diharapkan mengawasi lingkungan masing-masing. Jika ada dugaan pelanggaran, langsung laporkan untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya. (*JUN/ANM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: