Pemimpin Harus Belajar dari Pengalaman

Pemimpin Harus Belajar dari Pengalaman

Gubernur Dr H Irianto Lambrie membuka PKP angkatan IV dan V di lingkungan Pemprov Kaltara, Selasa (4/8).

Tanjung Selor,Disway – Gubernur Dr H Irianto Lambrie membuka pelatihan kepemimpinan pengawas (PKP) angkatan IV dan V di lingkungan Pemprov Kaltara, Selasa (4/8) pagi.

Dalam sambutannya, Gubernur memaparkan bahwa sesuai undang-undang, jabatan di pemerintahan dibagi 2. Yakni jabatan struktural dan jabatan fungsional.

“Pengalaman menunjukkan, sebagian besar ASN, PNS, umumnya sangat berminat untuk duduk dalam jabatan struktural. Kecuali mendekati masa pensiun, baru beralih ke jabatan fungsional,” kata Gubernur.

Jabatan struktural diidamkan. Sebab, saat seorang menduduki jabatan struktural, akan merasa jadi pemimpin, karena memiliki bawahan atau staf.

“Pertanyaan sederhananya, apakah setiap PNS bisa memimpin? Karena pemimpin dan bos, itu berbeda implementasinya. Dan, sebagian orang yang ingin menjadi pemimpin, tanpa mengukur dirinya. Bahkan, terkadang ada yang menghalalkan segala cara,” ujarnya.

Menurutnya, PKP adalah kewajiban seseorang ASN/PNS untuk menduduki jabatan struktural pengawas.

“Secara ideal, seorang ASN/PNS memang harus mengikuti diklat pengawas baru duduk di jabatan tersebut. Namun, ada juga yang beruntung dapat menduduki jabatan sebelum mengikuti diklat seperti ini. Baik diklat pengawas, maupun administrator,” ujarnya.

“Dari itu, kita harus terus bersyukur kepada Allah SWT, karena masih diberikan kesempatan untuk menduduki sebuah jabatan. Juga tunjukan rasa terima kasih kepada pimpinan, atau atasannya yang mengusulkan seseorang menduduki suatu jabatan,” lanjut Gubernur.

Gubernur juga menegaskan bahwa seorang pemimpin, bukan pahlawan super, tapi manusia biasa yang memiliki kelemahan, juga kelebihan dan berpengalaman.

“Pemimpin juga harus bersikap sederhana, namun disegani dan berwibawa. Kesimpulannya, tidak mudah jadi pemimpin. Harus melalui tahapan yang ada. Dan, pemimpin harus berhasil membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi yang dipimpinnya,” tuturnya.

Selain itu, pemimpin juga harus membangun spirit dan jiwa kepemimpinan pada dirinya. “Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya pada saatnya nanti,” imbuhnya.

Guna diketahui, total peserta pelatihan diikuti 65 orang, dengan model pelatihan menyesuaikan era new normal life. Artinya, ada pelatihan yang akan digelar secara online. Untuk PKP angkatan IV, akan digelar mulai 4 Agustus hingga 2 Desember 2020. Sementara, untuk PKP angkatan V, akan digelar mulai 11 Agustus hingga 9 Desember 2020.

Model pelatihannya, on campus 31 hari dan off campus 60 hari. Juga akan dilakukan studi lapangan adaptasi inovasi daerah, yang dilaksanakan secara virtual lewat aplikasi Zoom Meeting. Sementara, untuk penilaiannya, akan diperoleh dengan evaluasi terhadap ujian studi lapangan, aksi perubahan, juga sikap dan perilaku. HUMAS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: