RM Isyaratkan Pasangan Sesuai Rekomendasi Golkar
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Rahmad Mas'ud (RM) dipastikan maju sebagai bakal calon pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Balikpapan sesuai rekomendasi Partai Golkar. Yakni berpasangan dengan Thohari Azis. Itu disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Rudi Mas'ud, kemarin.
Namun, Rudi juga menyampaikan, bisa saja rekomendasi pasangan itu berubah. Menyesuaikan situasi dalam beberapa bulan ke depan. Misalnya jika salah satu dari yang bersangkutan sakit, atau mungkin mangkat. Maka Golkar akan segera berembuk dengan beberapa partai koalisi untuk menentukan pengganti pasangannya.
Meski kemungkinan itu kecil sekali, mengingat rekomendasi itu akan segera diserahkan ke KPU, September mendatang. "Artinya akan dievaluasi. Mungkin nanti akan didorong dari kader internal atau eksternal. Kira-kira begitu," ujarnya, Minggu (26/7).
Menurutnya, RM memang diberikan wewenang untuk memilih pasangannya. Namun di sisi lain, rekomendasi Golkar dari pusat juga bersifat mandat yang tak boleh dilanggar setiap kadernya. "Saya ingin bicara saat ini dan yang ke depan. Artinya rekomendasi yang sudah diputuskan adalah bersama Pak Thohari Azis. Kalau ke depannya tidak bisa sendiri saja Golkar. Karena berkoalisi," katanya.
Lebih jauh, ia menerangkan rekomendasi itu dihasilkan dari survei. "Tidak otomatis diberikan secara subjektif, tidak. Tapi secara objektif," ungkapnya.
Menurutnya, Rahmad Mas'ud maupun Thohari Azis sudah setuju dengan rekomendasi Golkar. "Dari keluarga juga demikian," singkatnya.
Namun apakah ada kemungkinan Golkar akan mencabut kembali rekomendasi itu? Harum, saapanya, enggan mengomentari hal tersebut. "Tugas kami bukan lagi menentukan siapa, tetapi mengamankan kebijakan partai," urainya.
Jika tidak menjalankan rekomendasi tersebut, lanjutnya, maka akan ada konsekuensinya. "Konsekuensinya itu akan kita rembukkan. Kenapa dan bagaimana. Terus mau siapa? Kan gitu," imbuhnya.
Sementara itu, bakal calon Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud memastikan akan mengikuti rekomendasi partainya. “Kita tetap ikut rekomendasi partai. Tidak boleh dong menyimpang dari partai. Masa kita mau lawan yang diusung Partai Golkar. Termasuk anggota partai yang diusung wajib mengikuti garis partai," tandasnya, usai terpilihnya kembali secara aklamasi dalam Musda Golkar, Minggu (26/7).
"Karena tanpa mengikuti partai, mana bisa kita jadi apa-apa. Jadi harus mengikuti partai sepanjang tidak melanggar peraturan dan undang-undang negara Indonesia".
Ditanya lebih jauh jika tidak ikut rekomendasi partai konsekuensinya apa? Rahmad menegaskan pasti dipecat. "Yang pasti dipecat, itu sesuai aturan partai. Kalau tidak mengikuti komando partai sesuai AD ART. Sanksi bisa berupa pemecatan,” ujarnya.
GOLKAR TARGET 60 PERSEN DUKUNGAN
Partai Golkar Kaltim menargetkan meraih 60 persen lebih dukungan masyarakat dalam pilkada serentak pada 9 Desember nanti. "Pilkada sudah di depan mata. Targetnya juara. Minimum 60 persen," kata Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim, Rudi Mas'ud di sela Musyawarah Daerah X Golkar Balikpapan, Ahad (25/7).
Menjelang pilkada, partai berlambang pohon beringin itu telah mengeluarkan 5 rekomendasi dukungan pasangan yang diusung. Yakni Balikpapan, Bontang, Mahakam Ulu, Kutai Timur dan Kubar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: