Banteng ke Mana?

Banteng ke Mana?

Int ilustrasi

Tanjung Redeb, Disway – Koalisi di Kabupaten Berau terus mengerucut pada dua pasangan. Meski demikian, masih ada beberapa partai belum menyatakan sikap, salah satunya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Selain PDIP yang punya 2 kursi di legislatif, Gerindra dan PAN yang masing-masing punya 3 dan 1 kursi, juga belum menyatakan sikap. Poros tengah masih memungkinkan terbentuk di pilkada serentak 2020, jika ketiga partai Bersatu.

PDIP dan PAN masih meyakini kemungkinan terbangunnya poros tengah bertarung dengan dua petahana yang maju pada kontestasi demokrasi kabupaten. Apalagi, sempat mencuat, PDIP ingin mengusu La Ode Ilyas sebagai bakal calon bupati.

Sementara, Partai Gerindra membuka lebar ruang komunikasi politik.

Ketua Bidang Kaderisasi dan Organisasi DPC PDIP Berau, Sabri Sanusi mengatakan, partainya belum menentukan arah dukungan pada kontestasi politik 9 Desember mendatang. Sejauh ini, masih mengamati perkembangan politik di Berau.

“Kalau sekarang belum, kalau nanti pasti iya.

Kemungkinan sepekan kedepan kami sudah menentukan hal tersebut,” katanya kepada Disway Berau, Kamis (23/7) kemarin.

Lanjut Sabri, partai binaan Megawati Soekarnoputri masih berkutat menjajaki terbentuknya poros tengah.

Dikatakannya, masih ada peluang terbentuknya “orang ketiga”. Dari tiga partai yang tersisa, memenuhi 6 kursi syarat utama maju pilkada Berau. Yakni, PDIP (3 kursi), Gerindra (2 kursi) dan PAN (1 kursi).

Terkait siapa calon yang diusung pada poros tengah, Dia menyebut, PDIP memiliki kader yang potensial. Bahkan, Kabupaten Berau memiliki banyak elite politik yang mumpuni untuk didorong maju pilkada.

“Kalau tiga partai ini sepakat membentuk koalisi, bisa saja terbentuk,” terangnya.

Jika buntu dengan rencana poros tengah, DPC PDIP memastikan akan merapat dan mendukung langkah salah satu kandidat yang telah terbentuk.

Ditanya arah dukungan politik PDIP mengarah ke pasangan calon mana? Sabri mengungkapkan, secara politik partainya lebih dekat selangkah dengan pasangan Seri Marawiah-Agus Tantomo. Namun, sepenuhnya keputusan berada di DPP PDIP, pihaknya sebatas konsolidasi.

“Politik ini dinamis, kita tidak tahu beberapa hari kedepan, bisa berubah kapan saja. Kami masih berharap terbentuknya poros tengah,” tandasnya.

Sementara Sekretaris DPC Gerindra Berau, Feri Kombong mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan DPP Gerindra untuk menentukan sikap, setelah rekomendasi awalnya diberikan kepada Muharram dibatalkan. Karena Syarifatul Syadiah mundur dari pencalonan wakil bupati.

“Kalau ditanya apakah rekomendasi dapat berubah, kemungkinan bisa. Semua yang mutuskan DPP, kami (kader) hanya menjalankan perintah partai,” jelasnya.

Soal poros tengah, menurut Feri, sangat berat terbentuk meski peluang kursi partai masih memenuhi syarat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pun memungkinkan, dirinya mempertanyakan, siapakah figur yang akan diusung maju nantinya.

“Kalau mau bentuk poros ketiga, tetapkan dulu pasangan calonnya. Parameternya di sana untuk menyatakan sikap,” pungkasnya.

Seperti diketahui, partai dengan kursi banyak sudah saling berkoalisi.

Yakni Partai Golkar (6 kursi), NasDem (6 kursi), dan Hanura (1 kursi) mengusung pasangan calon Seri Marawiah-Agus Tantomo, sementara PKS (4 kursi), PPP (4 kursi) dan Demokrat (3 kursi) mengusung Muharram-Gamalis.*/JUN/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: