Presiden Diundang Gubernur

Presiden Diundang Gubernur

GUBERNUR Kaltara Dr H Irianto Lambrie meninjau Kampung Nelayan Jembatan Bongkok, Kamis (16/7) siang.

Tarakan, Disway – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali diundang Gubernur Dr H Irianto Lambrie untuk berkunjung ke Kaltara.

“Pada kesempatan bertemu langsung dengan Presiden di Istana Bogor, usai Rakor Gubernur se-Indonesia, saya memaparkan kondisi Kaltara di masa pandemi ini.

Termasuk kondisi komoditas perikanan, terkait harga udang, dan lainnya yang terpengaruh dengan wabah COVID-19 kepada Presiden,” kata Gubernur di sela-sela kunjungan ke Kampung Nelayan, Karang Anyar Pantai, Kamis (16/7).

Disebutkan Gubernur, Presiden tertarik untuk meninjau infrastruktur perikanan di Kaltara. Salah satunya, hatchery pembibitan udang di Kaltara di Kota Tarakan. Dan, Gubernur pun mengundang Presiden untuk berkunjung ke Kaltara untuk kesekian kalinya.

“Di Jembatan Bongkok, Karang Anyar Pantai ada tambak penelitian-pengembangan dan mini hatchery Koperasi Produsen Nelayan Kaltara.

Fasilitas pembibitan ini, dikelola lewat kerja sama antara Koperasi Produsen Nelayan Kaltara, dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara Ditjen Perikanan Budidaya KKP, serta Universitas Borneo Tarakan (UBT),” ungkap Gubernur.

Hatchery dan kawasan kampung nelayan di Jembatan Bongkok, bakal menjadi tujuan utama Presiden dalam kunjungan kerjanya nanti. “Di fasilitas tersebut, dilakukan pembibitan udang tambak berkualitas baik.

Jadi, mulai dari penyediaan pakan hingga proses pemeliharaan bibit, dilakukan dengan teknik-teknik tertentu, sehingga memungkinkan dihasilkannya bibit yang unggul,” urai Gubernur.

“Setidaknya, dalam satu drum pembibitan, ada 300 ribu bibit yang dipelihara. Nah, bibit tersebut, saat dinyatakan siap untuk ditabur di tambak, akan dijual kepada anggota Koperasi Produsen Nelayan Kaltara.

Jumlahnya ada sekitar 40 orang,” sambungnya.

Sedianya, pada kesempatan berkunjung ke Kaltara, beberapa waktu lalu, Presiden juga sempat meninjau kawasan Kampung Nelayan, Karang Anyar Pantai.

“Sebentar saja. Kala itu. Dan, belum sempat ke hatchery di sana. Nah, apabila nanti Presiden meluangkan waktu, dan merealisasikan kunjungannya ke Kaltara lagi, maka akan ke hatchery tersebut, sekaligus meninjau kegiatan lainnya di Kaltara. Insya Allah,” tutur Gubernur.

Di hari yang sama, Gubernur bersama sejumlah kepala OPD, serta Wakil Wali Kota Tarakan Effendhy Djuprianto, meninjau pembangunan atau peningkatan jalan lingkungan di RT 30 Karang Anyar Pantai, Tarakan.

Kawasan ini juga dikenal dengan sebutan wilayah Jembatan Bongkok.

“Jalan lingkungan di sini, kondisi sebelumnya sangat memprihatinkan, karena kayunya banyak yang lapuk dan rusak. Badan jembatan juga miring, karena pondasinya lapuk atau tergerus ke dalam tanah. Sekarang, kondisinya jauh lebih baik, bahkan lebar jalan dari sebelumnya hanya 2 meter, ditambah menjadi 3 meter,” kata Gubernur.

Untuk kegiatan konstruksinya, menggunakan APBD Kaltara 2020 senilai Rp 198,3 juta. Pengerjaannya dilakukan sejak 6 Juli 2020, oleh CV Aditya selama 30 hari.

“Apabila keuangan Pemprov Kaltara memungkinkan, kegiatan perbaikan jalan lingkungan di sini akan dilanjutkan. Karena masih ada beberapa titik yang saya lihat perlu perbaikan, lantaran sudah rusak badan jalannya,” ungkap Irianto.

Di sela kunjungan, Gubernur bersama rombongan juga singgah salat Zuhur berjamaah di Masjid Nurul Mu'minin, Jembatan Bongkok. “Masjid harus selalu bersih. Dari itu, kebersihannya harus dijaga. Untuk bantuan, silakan diajukan, namun harus mengikuti aturan yang berlaku.

Lalu, jangan lupa untuk berdisiplin mematuhi protokol kesehatan. Tetap selalu memakai masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan, dan menjaga imunitas tubuh,” ujar Gubernur di hadapan jamaah usai salat Zuhur.

Di momen itu, Irianto pun menyampaikan rencana Presiden, untuk membuat aturan pemberian sanksi kepada warga yang tidak mematuhi standar protokol kesehatan. “Saat ini, tengah dibahas pada tingkat kementerian terkait,” ujarnya. HUMAS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: