Bankaltimtara

Amalan-amalan Malam Nisfu Syaban untuk Memohon Ampunan

Amalan-amalan Malam Nisfu Syaban untuk Memohon Ampunan

Ilustrasi umat muslim membaca Al Quran.-istimewa -

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM- Pada pertengahan Februari 2025, umat Islam bisa menjalani sebuah ibadah sunnah di hari Nisfu Syaban.

Nisfu Syaban berasal dari kata "Nisfu" yang berarti pertengahan dan "Sya'ban" yang merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah.

Sehingga, jatuhnya Nisfu Syaban adalah pada tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriah.

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan bahwa awal bulan Syaban 1446 H jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025.

Keputusan ini berdasarkan metode istikmal, yakni penyempurnaan bulan sebelumnya menjadi 30 hari karena hilal tidak terlihat pada Rabu, 29 Januari 2025.

Dengan perhitungan ini, malam Nisfu Syaban menurut NU jatuh pada Kamis malam, 13 Februari 2025.

Keputusan ini diumumkan melalui surat bernomor 22/PB.08/A.II.01.13/13/01/2025 oleh Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Rabu (29/1/2025).

Sementara itu, Muhammadiyah menetapkan bahwa Nisfu Syaban 2025 jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025, dengan malam Nisfu Syaban dimulai pada Kamis malam, 13 Februari 2025, selepas Maghrib.

Keputusan ini didasarkan pada Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang mengacu pada perhitungan astronomi.

Penetapan tersebut didasarkan pada tidak terlihatnya hilal karena ketinggiannya masih berada di bawah ufuk di seluruh wilayah Indonesia pada Rabu Legi, 29 Rajab 1446 H atau 29 Januari 2025 M.

"Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Sya'ban 1446 H bertepatan dengan Jumat Pon 31 Januari 2025 M (mulai malam Jumat) atas dasar istikmal." tulis pengumuman tersebut.

Dari pengumuman tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban akan terjadi pada Kamis (13/2/2025) malam.

Di tahun 2025, Nisfu Syaban jatuh pada hari Jumat, 14 Februari 2025 yang bertepatan dengan tanggal 15 Syaban 1446 Hijriah.

Adapun pelaksanaan puasa Nisfu Syaban bisa dilakukan dari waktu imsak hingga maghrib.

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kemenag Samarinda, Ikhwan Saputera menjelaskan, selain bisa mengisi malam Nisfu Syaban dengan berbagai amalan, seperti melakukan shalat sunnah, membaca Al-Quran, berdzikir, serta berdoa, umat islam juga bisa melakukan puasa.

"Nah itu dimulai biasanya di Maghrib, setelah Maghrib, dan populernya di Indonesia itu orang-orang melakukan kegiatan membaca surat Yasin. Jadi, secara spiritual maknanya sebagai meminta pengampunan," ucapnya saat diwawancarai Kamis, (13/2/2025).

Ihwan menuturkan, ada beberapa amalan yang dilakukan pada malam Nisfu Syaban. Pertama, membaca surat Yasin.

"Amalan pertama ini, kita dianjurkan untuk membaca Surat Yasin 3 kali. Sembari meminta dipanjangkan umur dalam ketaatan kepada Allah Swt. Jadi, panjang umur tapi tetap taat kepada Allah Jangan sampai panjang umur tapi mendapat kemurkaan," jelas Ihwan.

Membaca Surat Yasin menjadi salah satu amalan utama pada malam Nisfu Syaban.

Setelahnya, umat muslim dianjurkan untuk melafalkan doa khusus sebagai permohonan kepada Allah.

Kedua, mengerjakan salat sunnah seperti Salat Hajat dan Tahajud, menjadi salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan.

Setelah melaksanakannya, umat muslim dapat memanjatkan doa untuk memohon keberkahan dan ampunan.

"Biasanya meminta agar dimurahkan rezeki yang halal lagi baik untuk niatnya. Supaya kita punya banyak rezeki halal lagi baik. Meliputi dari segi caranya, peruntukannya, perolehannya, dan manfaatnya, Itu harapannya," bebernya.

Ketiga, memperbanyak Dzikir dan Istighfar adalah amalan yang dianjurkan pada malam ini sebagai bentuk penghambaan dan permohonan ampun kepada Allah.

Keempat, memberikan sedekah kepada yang membutuhkan menjadi cara lain untuk mengisi malam Nisfu Syaban dengan kebaikan.

Amalan ini juga mencerminkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah.

Kelima, berdoa dengan tulus: malam Nisfu Syaban menjadi waktu yang baik untuk berdoa dengan penuh keikhlasan, memohon keberkahan, perlindungan, dan ampunan dari Allah.

Keenam, berpuasa sunnah. Selain ibadah di malam hari, umat muslim juga dianjurkan untuk berpuasa sunnah pada siang harinya.

"Malam Nisfu Syaban adalah momen yang istimewa untuk kita melakukan persiapan menjelang Ramadan. Ini juga menjadi kesempatan dalam intropeksi diri, karena ini merupakan malam buku amal kita ditutup. Jadi, ibaratnya kita evaluasi atau muhasabah selama setahun apa yang kita lakukan," tutur Ihwan.

"Meskipun di dalam pelaksanaannya banyak perbedaan pendapat (tentang tata cara pengamalan-Red) tapi tidak apa-apa. Perbedaan pendapat itu sebagai rahmat. Yang jelas kita menghidupkan ibadah umum yang sesuai dengan tuntutan Rasul dan yang pasti ibadah-ibadah ini harus dilaksanakan dengan tulus dan ikhlas," terang Ihwan.

Terakhir, Ihwan berharap, agar masyarakat dapat menjalankan ibadah di malam Nisfu Syaban ini dengan lancar dan khusyuk.

"Mudah-mudahan semua dari kita, baik itu warga Samarinda khususnya, dan pada umumnya semua umat muslim bisa mengambil hikmah dari pada bulan atau malam Nisfu Syaban ini," pungkasnya.

Diketahui, umat muslim juga dapat menambah amalan ibadah puasa Ayyamul Bidh yang juga dilakukan pada pertengahan bulan. Puasa ini dapat dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 Syaban.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini jadwal puasa yang dapat diamalkan pada pertengahan bulan Syaban:

- 13 Syaban 1446 H: Rabu, 12 Februari 2025 (Puasa Ayyamul Bidh)

- 14 Syaban 1446 H: Kamis, 13 Februari 2025 (Puasa Ayyamul Bidh)

- 15 Syaban 1446 H: Jumat, 14 Februari 2025 (Puasa Ayyamul Bidh/Puasa Nisfu Syaban)

Puasa Nisfu Syaban dilakukan selama satu hari pada tanggal 15 Syaban. Tata caranya diawali dengan membaca niat puasa Nisfu Syaban sejak malam hingga sebelum waktu Subuh.

Jika lupa, niat masih bisa dilafalkan setelah fajar hingga sebelum Dzuhur, asalkan belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Makan sahur sebelum memasuki waktu imsak agar tubuh tetap bertenaga saat berpuasa. Kemudian, menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan muntah yang disengaja.

Setelah itu, menjaga perilaku dan menghindari ucapan kotor, ghibah, serta perbuatan dosa yang dapat mengurangi pahala puasa. Lalu, menyegerakan berbuka setelah matahari terbenam atau saat waktu Maghrib tiba.

Niat Puasa Nisfu Syaban

نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّهْرِ الشَّعْبَانِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma-sy-syahri-sy-Syabani sunnata-lillâhi ta'ala.

Artinya: Saya berniat puasa pada bulan Syaban sunnah karena Allah Ta'ala.

Hadis tentang keistimewaan malam Nisfu Sya’ban

Malam Nisfu Sya’ban memiliki keutamaan istimewa dalam Islam. Rasulullah saw bersabda:

Allah ‘azza wa jalla melihat (amalan) hamba-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. At-Thabrani).

Malam Nisfu Syaban menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk memperbanyak ibadah dan meraih keberkahan.

Dengan menjalankan berbagai amalan ini, diharapkan rahmat dan ampunan Allah dapat diperoleh. Demikian, niat dan amalan pada malam Nisfu Syaban. Semoga bermanfaat!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: