Bankaltimtara

Adipura Gunakan Konsep Penilaian Baru, PPU Raih Predikat Kota Bersih atau Kotor?

Adipura Gunakan Konsep Penilaian Baru, PPU Raih Predikat Kota Bersih atau Kotor?

Penguatan peran masyarakat dalam menangani sampah, kini menjadi salah satu kriteria penilaian Adipura.-(Disway Kaltim/ Awal)-

Jika persentase anggaran yang dialokasikan tak sesuai, maka daerah hanya berhak menerima sertifikat Adipura, bukan trofi penghargaan.

Penilaian kota bersih predikat Adipura telah dimulai sejak Juli. 

BACA JUGA: Pemkot Balikpapan Targetkan 204 Bank Sampah, Pengelolaan Sampah Kawasan Berlaku Mulai 1 Juli

BACA JUGA: 5 Daerah Ini Pengelolaan Sampahnya Buruk! DLH Kaltim: Tak Perbaiki, Maka akan Disanksi

Selain 3 aspek konsep baru itu, indikator penilaian lain juga turut mempengaruhi indikator penilaian. 

Yakni sistem pengurangan sampah dari sumber, penguatan peran masyarakat, serta teknologi modern yang berkelanjutan.

"Adipura bukan sekadar simbol kota bersih, tapi cerminan komitmen kita terhadap pengelolaan sampah yang adil, modern, dan berkelanjutan," jelasnya.

DLH Kabupaten PPU menargetkan kembali meraih Adipura ke-8. 

BACA JUGA: Gara-Gara Alih Fungsi Lahan, Luas Sawah di PPU Menyusut hingga 492 Hektare

BACA JUGA: Ketua DPRD PPU Kirim Psywar untuk Dewas dan Direksi Perumda AMDT soal Bendung Lawe-Lawe

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk selalu berperan aktif dalam menjaga kebersihan serta keindahan dari Benuo Taka.

"Ayo Bersama, kita wujudkan Penajam Paser Utara sebagai kota yang sehat, cerdas, dan tangguh menghadapi tantangan lingkungan," tutup Safwana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait