Buka Akses Jaringan Listrik, Paser Kebut Peningkatan Infrastruktur Jalan
Paser, nomorsatukaltim.com - Jarak Kecamatan Tanjung Harapan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Paser, yakni Kecamatan Tanah Grogot cukup jauh. Ya jika melalui akses darat membutuhkan waktu sekira 4 jam.
Kebutuhan dasar seperti peningkatan infrastruktur jalan, jaringan listrik, air bersih, jaringan internet dan listrik PLN belum semuanya terpenuhi. Dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Camat Tanjung Harapan, Sudarsono, khusus internet saja masih ada beberapa wilayah blank spot. Dikatakannya, masalah infrastruktur jalan memang menjadi perhatian dan prioritas utama dari bupati dan wakil bupati Paser. Mengingat dengan bagusnya kualitas jalan, juga mempermudah pendistribusian material atau perangkat pemasangan jaringan listrik PLN. Sebagai catatan, terdapat lima desa yang belum teraliri listrik PLN di Kecamatan Tanjung Harapan. Yakni Desa Keladen, Labungkallo, Selengot, Random dan Senipah. Apalagi ditargetkan pada 2022 mendatang semua wilayah itu telah teraliri listrik PLN. "Ya untuk jalan, sudah ada progres untuk bisa mengarah ke Desa Tanjung Aru (Kecamatan Tanjung Harapan) beberapa titik jalan sudah diperbaiki," kata Sudarsono. Jalan yang diperbaiki itu akses antarkecamatan Batu Engau - Tanjung Harapan. Di antaranya ruas jalan di Desa Mengkudu, Tampakan, Lomu, Riwang dan Pengguren Jaya di Kecamatan Batu Engau. Kemudian nantinya berlanjut ke Desa Keladen, Random, Senipah dan Tanjung Aru. "Mudah-mudahan untuk pelaksanaan (lanjutan) tetap bisa terlaksana. Karena dengan infrastruktur jalan bagus, tak hanya mempermudah pendistribusian listrik. Namun juga akses atau pendistribusian produk hasil usaha tani," sambungnya. Diketahui dengan kualitas jalan yang tak bagus, dipastikan menghambat pendistribusian hasil pertanian ke pabrik. Sehingga perputaran perekonomian tidak lancar. "Warga usahanya kelapa sawit," terangnya. "Untuk listrik memanfaatkan PLTS komunal hanya Desa Labuangkallo. Yang baru teraliri listrik PLN itu baru Desa Tanjung Aru dan Lori. Ya Desa Lori sudah 24 jam. Sementara desa lainnya masih menggunakan tenaga diesel yang dikelola desa menggunakan APBDes dan sebagian iuran dari masyarakat," pungkasnya. (asa/zul)Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

