Politik Komunikasi: Saat Diplomasi Butuh Narasi
Rina Juwita, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman.-(Foto/ Dok. Pribadi)-
Ia menjadikan tarif sebagai bagian dari skenario panggung besar yang disebutnya “Make America Great Again”. Dan tarif hanyalah salah satu rekwisit panggung itu.
Di tangan Trump, perdaganan berubah jadi retorika. Diplomasi berubah jadi monolog. Negosiasi berubah jadi pertunjukan. Dan kalau kita tidak ikut bicara, kita hanya jadi property diam di belakang layar.
Saya suka bagaimana Indonesia merespons: tidak ikut panas. Tapi juga tidak pasif.
Delegasi dikirim. Pendekatan dilakukan lewat jalur-jalur diplomatik.
Tapi, kita harus akui: dunia hari ini tidak cukup dijawab hanya dengan diam yang bergerak. Dunia sekarang butuh narasi. Butuh framing. Butuh cerita.
Karena pertarungan ini bukan cuma soal kepentingan, tapi juga soal persepsi. Trump sangat paham itu. Perception is power.
BACA JUGA: Waspada Inflasi Menyambut Lebaran: Dampaknya terhadap IHSG dalam Perspektif Ekonomi Makro
Dalam banyak kesempatan, ia tidak sedang menyampaikan kebenaran, tapi sedang membentuk citra. Ia tidak butuh akurasi. Ia hanya butuh resonance.
Dan dalam dunia digital yang penuh algoritma, resonansi bisa lebih penting daripada kata.
Maka, saat Trump bilang kita “unfair”, kita perlu sesuatu yang lebih dari sekadar klarifikasi angka ekspor.
Kita butuh narasi tandingan. Kita perlu cerita tentang bagaimana ekspor sepatu dari Tangerang membantu toko-toko kecil di Ohio tetap buka.
Bagaimana batubara Kalimantan menjaga lampu tetap menyala di Midwest. Bagaimana Indonesia membeli pesawat Boeing, menyelamatkan banyak pekerja di Seattle.
Kita harus bicara dalam bahasa yang bisa dimengerti oleh publik global: storytelling. Bukan spreadsheet.
BACA JUGA: Peran Kepemimpinan dalam Meningkatkan Efisensi Pelayanan Pemerintah Kabupaten Berau
Masalah kita bukan tidak punya cerita. Tapi kita sering kalah cepat menyampaikan. Kita terlalu sering percaya bahwa kebenaran akan bicara sendiri. Sayangnya, tidak di era ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
