Persatuan Golf Indonesia Kaltim Dorong Pembangunan Fasilitas di Daerah, Minimal Ada Driving Range
Para pengurus baru PGI Kaltim berasal dari 10 Kabupaten/kota yang baru saja dilantik Periode 2025-2030.-Rahmat/Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM — Persatuan Golf Indonesia (PGI) Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong terbentuknya pengurus dan pembangunan fasilitas golf di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
Saat ini, dari 10 kabupaten/kota, hanya lima daerah yang memiliki lapangan golf, yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang, Berau, dan Kutai Timur.
Ketua PGI Kaltim terpilih periode 2025–2030, Aji Muhammad Fitriani Rahman mengatakan, bahwa pihaknya telah membentuk 8 kepengurusan cabang, termasuk di daerah yang belum memiliki lapangan golf, seperti Kutai Barat dan Paser. Namun, Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara masih belum memiliki kepengurusan.
"Kami ingin keberadaan pengurus cabang bisa menjadi motor penggerak untuk mendorong pemerintah daerah maupun swasta agar mulai memikirkan fasilitas golf. Tidak harus lapangan penuh, minimal driving range dulu," ujarnya dalam acara pelantikan pengurus PGI Kaltim di Ballroom Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Sabtu 5 Juli 2025.
BACA JUGA: Borneo FC Gaet Douglas Coutinho, Amunisi Baru Pertajam Lini Depan
Driving range adalah tempat latihan khusus untuk bermain golf. Di sini, pemain bisa melatih berbagai jenis pukulan, baik untuk jarak pendek maupun jauh, tanpa tekanan bermain di lapangan sesungguhnya.
Menurut Aji, driving range bukan sekadar fasilitas latihan, tapi juga memiliki nilai ekonomi dan sosial. "Driving range itu bisa jadi peluang usaha. Ada perputaran uang, penciptaan lapangan kerja, sekaligus jadi fasilitas olahraga," tuturnya.
Ia juga menyoroti minimnya fasilitas pembinaan formal untuk atlet golf di Kaltim. Meski begitu, para atlet mampu menunjukkan prestasi yang membanggakan.
Salah satunya terjadi saat PON XXI Aceh Sumut 2024 di mana Kaltim berhasil meraih dua medali perak, meski hampir tidak diberangkatkan.
BACA JUGA: Persikutim United Resmi Diperkenalkan, Siap Berlaga di Liga 3 Indonesia
"Atlet kita ini mayoritas bukan dari akademi, tapi mantan caddy yang belajar secara otodidak di lapangan. Mereka berjuang dari nol dan membuktikan bisa bersaing dengan atlet dari provinsi lain yang punya akademi golf," kata Aji.
Ia menambahkan, keterbatasan bukan halangan jika dibarengi dengan dedikasi. Menurutnya, kunci kemajuan olahraga golf di Kaltim terletak pada keberadaan fasilitas dasar dan komitmen pembinaan jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
