Inovatif, DLH Mahulu Kelola Sampah Plastik Ubah jadi Paving Block
DLH Mahulu saat melaksanakan pelatihan pengolahan sampah plastik.-Iswanto/Disway Kaltim -
Disebutkan, biaya pembuatan tungku cukup terjangkau, berkisar antara Rp 8 juta sampai Rp 9 juta.
Pemerintah daerah juga berkomitmen menindaklanjuti pelatihan ini dengan pengadaan mesin dan cetakan di setiap kampung agar kegiatan tidak berhenti pada sosialisasi semata.
BACA JUGA:Peringatan Hari Korpri ke-54: DPRD Mahulu Tekankan Peningkatan Kinerja Seluruh ASN
“Selain itu, kelompok bank sampah akan difasilitasi agar dapat mandiri dalam mengelola sampah tanpa harus mengirimkannya ke daerah lain,” tuturnya.
Pemkab Mahulu berharap inisiatif ini dapat menciptakan peluang usaha baru, memperkuat ekonomi sirkular, dan menjadikan masyarakat sebagai pelaku aktif dalam pelestarian lingkungan.
Pelatihan ini, juga sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan Mahulu yang bersih serta ramah lingkungan.
“Mari kita jadikan sampah plastik yang selama ini mencemari lingkungan sebagai bahan yang bernilai dan bermanfaat,” serunya.
Kepala DLH Mahulu, Solman, menyebutkan total peserta yang terlibat dalam pelatihan ini berjumlah 65 orang.
BACA JUGA:DPRD Soroti Kenaikan Stunting di Mahulu, Anggap Pola Penanganan Belum Serius
Puluhan peserta tersebut merupakan perwakilan dari kelompok masyarakat, PKK, forum peduli lingkungan, badan usaha milik kampung, serta pelajar dari berbagai kampung di Kecamatan Long Bagun.
Kegiatan pelatihan ini, jelas Solman, dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, serta beberapa regulasi pendukung lainnya.
“Kami berharap peserta dapat menyerap pengetahuan dan menerapkannya di lingkungan masing-masing,” ujar Solman.
Dijelaskan, Program pelatihan ini merupakan bagian dari upaya DLH dalam mendorong tumbuhnya usaha mikro berbasis pengelolaan sampah dan mewujudkan desa mandiri sampah di wilayah Mahulu.
“Kami ingin masyarakat semakin sadar bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama. Slogan kami, ‘Sampahku tanggung jawabku, sampahmu tanggung jawabmu’, harus benar-benar diterapkan,” tegasnya.
Kegiatan serupa akan dilaksanakan di lima kecamatan untuk memastikan informasi dapat diterima merata oleh seluruh masyarakat setempat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
