Kekurangan Dokter Jadi Kendala Utama Wujudkan Pelayanan Kesehatan Lengkap di Mahulu
Rumah Sakit Nawacita Datah Dawai di Mahulu yang masih kelas Pratama.-istimewa-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Dinas Kesehatan Kabupaten Mahakam Ulu (Dinkes Mahulu) masih dihadapkan dengan banyak kendala dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lengkap pada beberapa rumah sakit di wilayah tersebut.
Salah satu kendala krusial yang masih dihadapi yakni sangat kurangnya ketersediaan tenaga medis, terutama dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit maupun di setiap Puskesmas yang tersebar di 5 kecamatan.
Kepala Dinkes Mahulu, dr Petronela Tugan menyebutkan, bahwa idealnya kebutuhan dokter umum dalam satu rumah sakit sebanyak 10 orang.
Menurutnya, jumlah kebutuhan itu karena pertimbangan beban kerja pada setiap unit kerja yang tersedia.
BACA JUGA: Meski Sudah Naik Status, Rumah Sakit GSM Masih Sangat Kekurangan Dokter
BACA JUGA: RSUD Pratama Kerang Hanya Punya 1 Dokter Tetap
“Seperti di rumah sakit GSM, sekarang kan baru ada 6 dokter umum, idealnya itu minimal 10 orang dokter. Apalagi rumah sakit GSM kan sudah naik status,kita harapkan kenaikan status ini juga diikuti dengan ketersediaan tenaga kesehatan yang lengkap,” kata dr Nela kepada media ini, Senin, 23 Juni 2025.
“Jumlah itu tadi belum termasuk kebutuhan di setiap Puskesmas, kalau dihitung semuanya, tentu kebutuhannya makin banyak lagi,” lanjutnya.
Disinggung terkait Rumah Sakit Nawacita Datah Dawai di Kampung Long Lunuk yang masih berstatus Pratama, menurut dr Nela, sebenarnya ada upaya untuk menaikkan status rumah sakit tersebut, seperti halnya rumah sakit Gerbang Sehat Mahulu (GSM) Ujoh Bilang.
Namun, menurutnya, upaya tersebut masih sangat sulit, karena dokter spesialis di rumah sakit GSM yang terletak di jantung kota Mahulu saja belum lengkap, apalagi Rumah Sakit Nawacita Datah Dawai yang terletak di wilayah hulu riam.
BACA JUGA: Beasiswa Gerbang Cerdas Mahulu Tak Bersifat Mengikat, Penerima Bebas Mengabdi di Luar Daerah
BACA JUGA: Miliki Banyak Potensi, Wabup Mahulu Tekankan Pembinaan Petani dan Nelayan
“Sebenarnya ada upaya, tapi yang di kabupaten saja masih keteteran dengan SDM-nya. Karena kita harus penuhi dulu dokter spesialis di rumah sakit GSM. Bisa saja naikan kelasnya, tapi nanti kita tidak bisa mendapatkan pelayanan BPJS nya, Daripada masyarakat yang jadi korban,” ujar dr Nela yang juga menjabat Plt Direktur RSUD GSM Ujoh Bilang.
Lebih lanjut, dr Nela menegaskan bahwa, upaya untuk menaikkan status setiap rumah sakit yang tersedia di Mahulu memang sudah dicanangkan sejak lama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
