Bankaltimtara

Budaya Dayak Wehea Siap Tampil di Panggung Nasional, Diperjuangkan Masuk KEN 2026

Budaya Dayak Wehea Siap Tampil di Panggung Nasional, Diperjuangkan Masuk KEN 2026

Salah satu Tarian Hudoq Dayak Wehea merupakan simbol syukur dan harmoni dengan alam dalam Festival Lom Plai-Sakiya/Disway Kaltim-

BACA JUGA:2.000 Warga di Kutai Timur Masih Ber-KTP Bontang, Disdukcapil akan Lakukan Penertiban

Ia menjelaskan bahwa untuk bisa diakui sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara, setiap daerah harus mampu menunjukkan konsistensi dalam penyelenggaraan festival.

Salah satu syarat mutlak untuk masuk dalam KEN dan diakui secara nasional, ialah konsistensi pelaksanaan yang digelar secara rutin serta berdampak bagi masyarakat.

Selain aspek keberlanjutan, tim kurator dari Kemenparekraf juga menilai orisinalitas, daya tarik budaya, serta kontribusi terhadap sektor ekonomi kreatif.

Oleh karena itu, Dispar Kutim kini tengah bekerja keras menyiapkan seluruh dokumen dan materi pendukung yang akan dipresentasikan di hadapan tim penilai.

“Kami sedang mempersiapkan seluruh materi dan data pendukung untuk keperluan presentasi tersebut,” jelas Rifanie.

Festival Lom Plai sendiri dikenal memiliki ciri khas yang kuat karena mengangkat adat dan budaya masyarakat Dayak Wehea, salah satu suku asli yang masih menjaga kelestarian tradisi serta hubungan harmonis dengan alam.

BACA JUGA:Menuju Generasi Emas, Kutim Rancang SOP Cegah Stunting Lintas OPD

Prosesi ritual yang dilakukan dalam perayaan Lom Plai menjadi wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen, sekaligus simbol kebersamaan antarwarga.

Dalam setiap pelaksanaannya, festival ini menampilkan ragam kesenian tradisional seperti tarian sakral, musik etnik, ritual adat, serta pameran hasil bumi dan kerajinan lokal.

Semua unsur tersebut mencerminkan kekayaan budaya Kutai Timur yang sarat makna dan filosofi.

Kegiatan ini bahkan telah dua kali berturut-turut masuk dalam agenda nasional pada tahun 2023 dan 2024, sebelum akhirnya tidak tercantum pada tahun 2025.

Kendati demikian, absennya dalam daftar resmi KEN tidak menyurutkan antusiasme masyarakat dan wisatawan untuk hadir.

BACA JUGA:APBD Kutim 2026 Susut Jadi Rp4,86 Triliun, Ketua Dewan: Kreativitas adalah Kunci

Antusiasme masyarakat yang tetap tinggi menunjukkan bahwa Festival Lom Plai sudah melekat kuat di hati warga Kutai Timur dan para pecinta budaya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: