Bupati Kutim Sebut Gebyar Koperasi 2025 Jadi Mementun Bangkitnya Ekonomi Kerakyatan
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim, Teguh B. Santoso.-Sakiya Yusri-Disway Kaltim
“Kita tidak ingin UMKM hanya datang, buka tenda, lalu pulang. Mereka harus dapat pengalaman, pembelajaran, dan relasi bisnis,” tegas Teguh.
BACA JUGA : Kenali Klasfikasi dan Penanggungjawabnya: Jalan Nasional Diperbaiki Pusat, Non-Status Ditangani Daerah
Menurutnya, tantangan terbesar UMKM saat ini bukan lagi soal produksi, tapi soal adaptasi dengan perubahan.
Ia menyebut digitalisasi sebagai elemen kunci yang harus segera dipahami dan diterapkan oleh pelaku UMKM di Kutim.
“Hari ini sudah tidak cukup hanya jualan offline. UMKM harus masuk ke dunia digital, seperti marketplace, media sosial, sistem keuangan digital, itu semua sudah kebutuhan,” ujarnya.
Gebyar tahun ini juga menjadi bagian dari strategi mempertemukan UMKM dengan mitra potensial.
BACA JUGA : Aturan Baru Kemenaker Belum Berlaku di Kutim, Disnakertrans Masih Menunggu Surat Edaran
Selain stan produk, pihaknya menghadirkan sesi Business Matching dan Coaching Clinik bersama lembaga keuangan, inkubator bisnis serta praktisi e-Commerce.
“Kami ingin UMKM punya akses. Bukan cuma jualan harian, tapi berpikir jangka panjang, termasuk ekspansi dan legalitas usaha,” tambah Teguh.
Kegiatan ini akan berlangsung sampai 2 Juli 2025 dengan melibatkan 94 pelaku UMKM dan koperasi dari seluruh kecamatan di Kutim. Beragam produk kreatif ditampilkan, mulai dari kerajinan tangan, makanan olahan, fesyen lokal, hingga layanan berbasis teknologi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
