Bankaltimtara

Jajanan Legendaris 'Es Tung Tung' Mencoba Bertahan di Tengah Gempuran Es Krim Kekinian

Jajanan Legendaris 'Es Tung Tung' Mencoba Bertahan di Tengah Gempuran Es Krim Kekinian

Abdul Kadir (60), saat menjajakan jajanan legendaris es tung-tung di depan Taman Cendana, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau.-(Disway Kaltim/ Azwini)-

BERAU, NOMORSATUKALTIM – Di tengah gempuran es krim kekinian yang hadir dengan tampilan modern dan ragam varian, Abdul Kadir masih setia mendorong gerobak es tung tung. 

Suara logam dipukul dari gerobaknya menjadi penanda khas yang sudah akrab di telinga warga Berau. 

Terutama yang tinggal di sekitar GOR, Pelabuhan Teratai, Kampung Bugis, dan Jalan Murjani, Tanjung Redeb.

Setiap pagi pukul 07.00 Wita, pria 60 tahun itu mulai berjalan dari rumahnya di Jalan Milono. 

BACA JUGA: Terang Bulan Bahari, Bawa Rasa Nostalgia ke Era Baru

Ia tak punya tempat jualan tetap, hanya mengandalkan rute yang berubah-ubah mengikuti keramaian. 

Es yang dijualnya pun sederhana dalam cone seharga Rp5.000 atau cup plastik Rp10.000. 

Meski begitu, jajanan legendaris ini tetap diminati.

“Biasanya dapat 200 sampai 300 ribu kalau hari biasa. Tapi kalau pas ada acara seperti karnaval bisa sampai 500 ribu lebih tapi yah itu setahun sekali,” ucapnya saat ditemui.

BACA JUGA: Ini Menu Favorit Berbuka Punggawa Borneo FC: Dari Kue Kapal sampai Jalangkote

Abdul Kadir pertama kali datang ke Berau pada tahun 1997. 

Ia merantau dari Takalar, Sulawesi Selatan, membawa istri dan 2 anaknya. 

Sebelum menjual es, ia sempat menjadi penjual roti di Makassar selama 5 tahun. 

Karena penghasilan tak mencukupi, ia memilih pindah ke Berau dan memulai usaha es tung tung yang ia jalankan sendiri hingga kini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait