APBD Kutai Kartanegara Turun, Rendi: Perusda Jangan Hanya Minta Tambahan Modal, tapi Lebih Kreatif
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin-Ari Rachiem/Nomorsatukaltim-
“Dulu juga kita sempat mengalami hal serupa. Jadi kalau sekarang turun lagi, kita sudah siap. Tahun depan 17 program dedikasi Kukar Idaman tetap berjalan, karena ini tinggal penyempurnaan saja dari program sebelumnya,” jelasnya.
Ia juga menyoroti peran organisasi perangkat daerah (OPD) teknis yang harus memastikan setiap rupiah dari APBD memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
BACA JUGA: Insentif Guru Honorer Tertunda karena DPA belum Terbit, Kadisdikbud Kutai Kartanegara Minta Maaf
BACA JUGA: Tiga Karya Seni Kukar Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Nasional
Rendi mengaku telah melakukan serangkaian rapat intensif bersama bupati dan OPD untuk memastikan kebijakan belanja diarahkan ke program yang berdampak nyata.
“Kami beberapa hari ini rapat intensif bersama Pak Bupati dan OPD terkait. Kami ingin memastikan setiap rupiah yang ada di Kutai Kartanegara benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Jangan lagi hanya membuat banyak dokumen tanpa hasil. Semua harus berdampak langsung bagi warga,” tegas Rendi.
Berdasarkan nota keuangan RAPBD 2026, pendapatan daerah Kukar diproyeksikan sebesar Rp7,35 triliun, sementara belanja daerah mencapai Rp7,5 triliun.
Struktur belanja terdiri dari belanja operasi Rp5,2 triliun, belanja modal Rp1,45 triliun, belanja tidak terduga Rp27,82 miliar, dan belanja transfer Rp818,17 miliar.
BACA JUGA: Bupati Kukar Tegaskan Tak Ada Mutasi dan TPP bagi PPPK Paruh Waktu Tahun Depan
BACA JUGA: PAUD Kini Masuk Bagian Wajib Belajar, Pemkab Kutai Kartanegara Sudah Miliki Peraturannya
Dengan kondisi itu, RAPBD 2026 diperkirakan mengalami defisit sekitar Rp150 miliar yang akan ditutup melalui penerimaan pembiayaan daerah dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA).
Rendi berharap seluruh pihak, termasuk Perusda dan OPD, memiliki semangat yang sama dalam menghadapi situasi keuangan daerah tersebut.
Ia optimistis efisiensi anggaran justru dapat menjadi pemicu bagi pemerintah dan lembaga daerah untuk bekerja lebih kreatif, efektif, dan berdampak langsung bagi masyarakat Kutai Kartanegara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
