Bankaltimtara

Sepanjang 2024 Kukar Sumbang Hampir 50 Persen Produksi Padi di Kaltim

Sepanjang 2024 Kukar Sumbang Hampir 50 Persen Produksi Padi di Kaltim

Sawah di Kelurahan Bukit Biru, Tenggarong.-Ari Rachiem-Disway Kaltim

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menegaskan perannya sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur (Kaltim).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim tahun 2024, Kukar tercatat menyumbang 26.448,7 hektare luas panen padi dari total 57.143,29 hektare di provinsi ini, atau sekitar 46,30 persen.

Dari sisi produksi, Kukar juga menjadi penyumbang terbesar dengan 50.719,20 ton gabah kering giling (GKG), atau sekitar 47,70 persen dari total produksi padi Kaltim.

Angka ini menegaskan posisi Kukar sebagai penyangga utama ketahanan pangan daerah, terlebih dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di Kalimantan Timur.

Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri menyebut capaian ini tidak lepas dari berbagai upaya modernisasi pertanian, termasuk penerapan sistem Low External Input Sustainable Agriculture (LESA) dan teknologi digital farming.

BACA JUGA: DPD RI Dapil Kaltim akan Perjuangkan Agar Tidak Ada Pemangkasan Dana Bagi Hasil

“Produktivitas pertanian harus terus kita tingkatkan dengan teknologi modern. Kukar punya tanggung jawab besar sebagai penyangga pangan, apalagi kontribusi kita hampir setengah dari total produksi padi Kaltim,” ungkap Aulia pada Jumat (12/9/2025).

Ia menegaskan, pembangunan pertanian menjadi prioritas dalam strategi pembangunan daerah, guna mengurangi ketergantungan pada sektor ekstraktif seperti Migas dan batu bara.

“Pertanian akan kita dorong sebagai kekuatan ekonomi baru. Dukungan infrastruktur, pembiayaan, hingga penguatan SDM petani menjadi fokus agar hasil pertanian kita semakin meningkat,” tambahnya.

BACA JUGA:Mahasiswa Stiper Kutim Gelar Aksi “Menolak Lupa” Suarakan Kasus HAM dan Hutan Adat

Pemerintah Kukar telah menetapkan 5 kawasan pertanian berbasis komoditas padi sawah dengan total luas 8.003,06 hektare, yakni Sebulu–Muara Kaman, Loa Kulu–Tenggarong, Tenggarong Seberang, Anggana, serta Tenggarong Seberang–Samboja.

Kawasan ini diproyeksikan sebagai pusat produksi padi unggulan Kukar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Muhammad Taufik menuturkan, penerapan sistem LESA mampu meningkatkan produktivitas padi di tingkat petani.

“Dari hasil pengukuran, gabah kering panen mencapai 6,2 ton per hektare, sedangkan gabah kering giling rata-rata 5,08 ton per hektare. Ini lebih tinggi dibanding rata-rata 4,2 ton per hektare sebelumnya,” terang Taufik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: