Bankaltimtara

Kukar Rencana Bangun Bioskop Pertama di Tenggarong, Ini Dua Lokasi yang Disiapkan

Kukar Rencana Bangun Bioskop Pertama di Tenggarong, Ini Dua Lokasi yang Disiapkan

Bupati dan Wakil Bupati Kukar bersama pejabat pemkab meninjau lokasi calon dibangun bioskop di Tenggarong.-Ari Rachiem/Nomorsatukaltim-

Jika semua berjalan lancar, bioskop pertama di Kukar akan segera terwujud dalam waktu dekat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono menjelaskan, bahwa kedua lokasi memang memiliki potensi tersendiri. Di Pasar Tenggarong, pembangunan bisa dilakukan dengan menambah lantai baru atau memanfaatkan kawasan eks terminal di samping pasar.

BACA JUGA: Taman Venus Bukit Pelangi, Cocok untuk Sekedar Ngadem atau Rekreasi Keluarga

BACA JUGA: 15 Desa Masuk Kawasan IKN, Kukar Tetap Jaga Identitas dan Kewenangan

“Terminal itu bagian bawah tetap kita fungsikan sebagai area parkir. Di lantai atas bisa dibangun bioskop,” jelas Wiyono.

Ia juga mengusulkan koneksi langsung antara bioskop dan pasar melalui jembatan penyeberangan orang (JPO), sehingga pengunjung dapat berpindah tempat tanpa perlu turun ke jalan. Konsep ini akan memudahkan akses dan meningkatkan kenyamanan pengunjung.

“Misalnya, bapaknya nonton film, anak-anak ikut, ibunya bisa ke pasar belanja. Aktivitasnya bisa jalan bersamaan,” katanya memberi gambaran.

Wiyono menambahkan, jika pembangunan dilaksanakan di sekitar Gedung Ekraf, maka kawasan tersebut juga akan dikembangkan menjadi pusat keramaian dan hiburan. Harapannya, akan tercipta perputaran uang (spending money) yang bisa menggerakkan sektor UMKM lokal.

BACA JUGA: Edi Damansyah Pamit, Aulia–Rendi Mulai Langkah Baru Bangun Kukar

BACA JUGA: Potret Pantai Manggar Balikpapan dalam Cerita Pengunjung dan Penyewa

“Kalau orang betah berlama-lama di kawasan ini, tentu akan berdampak baik pada ekonomi sekitar,” terangnya.

Pemkab Kukar juga membuka kemungkinan menggandeng brand besar di bidang makanan dan minuman seperti Excelso atau Fore untuk turut hadir di kawasan bioskop. Namun, keberadaan brand nasional itu akan disandingkan dengan pelaku UMKM lokal yang memiliki kualitas produk bersaing.

“Kami ingin menciptakan kombinasi yang menarik. Jadi, ada brand besar yang sudah dikenal, tapi juga ada UMKM lokal yang punya potensi,” ujar Wiyono.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait