Bankaltimtara

Pertamina EP Sangasanga Field Sebut Tekanan Alamiah Jadi Penyebab Kebocoran Gas dan Semburan Lumpur

Pertamina EP Sangasanga Field Sebut Tekanan Alamiah Jadi Penyebab Kebocoran Gas dan Semburan Lumpur

Sumur migas milik Pertamina EP di Kelurahan Jawa, Kecamatan Sangasanga, Kukar.-Ari Rachiem/Nomorsatukaltim-

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Kebocoran gas disertai semburan lumpur di salah satu sumur migas milik Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field disebabkan oleh tekanan alamiah dari dalam perut bumi yang tidak terkendali.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis, 19 Juni 2025 pagi di Kelurahan Jawa, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara, itu ditangani selama tiga hari dan berhasil dihentikan sepenuhnya oleh tim teknis PEP pada Sabtu, 21 Juni 2025 sore.

“Semburan terjadi akibat tekanan bawah tanah yang cukup tinggi saat proses pengeboran. Ini adalah kejadian teknis yang bisa terjadi pada pengeboran sumur migas,” ujar Senior Field Manager PEP Sangasanga Field, Sigid Setiawan, Selasa, 24 Juni 2025.

Ia menjelaskan, bahwa fluida bawah tanah berupa gas dan lumpur dapat keluar secara spontan jika tekanan alami tidak mampu dikendalikan sepenuhnya oleh sistem pengaman sumur.

BACA JUGA: Insiden Migas Pertamina EP Sangasanga Terkendali, Sekda Kukar Tinjau Langsung

BACA JUGA: DPRD Kaltim Soroti Kondisi Sungai di Benua Etam: Penyebab Utama Pencemaran adalah Batu Bara

Langkah-langkah penanganan dilakukan dengan cepat sejak awal kejadian. PEP menerjunkan tim teknis ke lokasi untuk mengendalikan tekanan dan menghentikan semburan.

Salah satu metode yang digunakan adalah flare atau pembakaran gas terkontrol, guna mengurangi tekanan dan membuang gas yang berpotensi membahayakan.

“Flare memang memunculkan kobaran api, tapi itu bagian dari pengamanan. Bukan karena kebakaran tak terkendali,” kata Sigid.

Dari hasil pemantauan lapangan yang dilakukan oleh tim teknis dan petugas lingkungan, hingga saat ini tidak ditemukan gas beracun di area sekitar kejadian. Seluruh proses berlangsung tanpa menimbulkan korban jiwa maupun luka.

BACA JUGA: Sungai Segah di Berau Rawan Pencemaran, Produktivitas Tambak Ikut Menurun

BACA JUGA: Siap-siap Harga Minyak Meroket! Parlemen Iran Setujui Penutupan Selat Hormuz

Lebih lanjut, perusahaan akan mengevaluasi insiden ini secara menyeluruh sebagai bagian dari peningkatan standar keselamatan dan penguatan prosedur kerja.

“Evaluasi menjadi penting agar kejadian serupa bisa dicegah ke depannya. Kami jadikan ini pembelajaran,” tandas Sigid.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait