Remaja 13 Tahun yang Dilaporkan Tenggelam di Loa Tebu, Ditemukan Meninggal Dunia
Setelah ditemukan, jenazah korban tenggelam di Loa Tebu diangkut ambulnas untuk dibawa pulang.-istimewa-
KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Remaja berusia 13 tahun berinisial S yang dilaporkan tenggelam di perairan Sungai Mahakam akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan setelah pencarian selama 48 jam oleh tim gabungan dan warga sekitar.
Korban ditemukan pada Kamis (29/5/2025) pagi, sekitar 1,5 kilometer dari lokasi awal tenggelam di kawasan Pelabuhan Ferry Desa Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Penemuan ini menutup proses pencarian yang sempat melibatkan banyak pihak dan mendapat perhatian luas dari masyarakat setempat.
“Korban langsung dibawa ke rumah duka, atas permintaan keluarga,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kukar, Fida Hurasani, saat dikonfirmasi, Kamis (29/5/2025).
BACA JUGA: Lompat Gaya "tiruk" ke Sungai Mahakam, Remaja 13 Tahun Tenggelam di Dekat Keramba Ikan
BACA JUGA: Dua Hari Pencarian, Balita Hanyut di Balikpapan Utara Ditemukan Meninggal
Fida menjelaskan, bahwa korban ditemukan oleh warga yang turut membantu pencarian di area hilir sungai sekitar pukul 09.25 Wita. Saat ditemukan, jasad korban langsung dievakuasi tanpa dibawa ke fasilitas medis karena telah ada permintaan dari keluarga.
“Proses pencarian kami lakukan bersama relawan dan warga selama dua hari penuh dengan menyisir aliran sungai dari lokasi korban terakhir terlihat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Tenggarong, Iptu Budi Santoso, menyampaikan bahwa pihak keluarga telah menolak proses visum terhadap jasad korban.
Penolakan itu disertai dengan surat pernyataan resmi yang telah diterima oleh pihak kepolisian sebagai bentuk tanggung jawab keluarga.
BACA JUGA: Ditinggal Sendirian Saat Memancing, Bocah 6 Tahun di Sangasanga Ditemukan Tewas Tenggelam
BACA JUGA: Pedagang Buah Tenggelam di Sungai Ditemukan Meninggal Dunia, Terbawa Arus Hingga 5,7 Kilometer
“Kami telah menerima surat penolakan visum dari pihak keluarga, karena kejadian ini dianggap sebagai musibah,” jelas Iptu Budi Santoso.
Dengan ditemukannya korban, proses penanganan insiden ini dinyatakan selesai. Pihak berwenang mengimbau masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, untuk lebih waspada dan tidak bermain terlalu dekat dengan area sungai tanpa pengawasan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
