Bankaltimtara

Bocah 6 Tahun Tenggelam di Muara Kaman, Kapolsek Jelaskan Kronologinya

Bocah 6 Tahun Tenggelam di Muara Kaman, Kapolsek Jelaskan Kronologinya

Lokasi bocah tenggelam di Muara Kaman, Kutai Kartanegara.-istimewa-

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Bocah laki-laki berusia enam tahun ditemukan tewas tenggelam di Desa Muara Kaman Ilir, Kecamatan Muara Kaman, Jumat (18/4/2025).

Peristiwa tersebut terjadi ketika korban, Mikhel, sedang berenang bersama kakaknya dan beberapa temannya di sungai sekitar rumah mereka yang berada di RT 10.

Namun, bocah malang itu hilang dari pandangan, memicu kepanikan dan pencarian oleh warga sekitar.

Kapolsek Muara Kaman, Iptu Gede Wijaya mengungkapkan, bahwa peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 11.50 Wita, ketika Mikhel berenang tanpa pengawasan orang tua.

BACA JUGA: Kronologi Badut Jalanan Tenggarong Tenggelam di Sungai Mahakam, Jenazah Ditemukan 100 Meter dari Lokasi

BACA JUGA: Akhir Pencarian Bocah Tenggelam di Berau, Ditemukan 10 Km dari Lokasi Hilang

Saat kakaknya menyadari Mikhel tak terlihat lagi, ia segera meminta bantuan warga sekitar.

“Sekitar pukul 12.25 Wita, seorang saksi bernama Jumai melihat tubuh Mikhel yang sudah tenggelam di samping rumah tetangganya,” ujar Iptu Gede, Minggu (20/4/2025).

Warga yang menemukan tubuh Mikhel kemudian segera membawanya ke Puskesmas Muara Kaman Ulu dengan harapan bisa menyelamatkan nyawanya. Namun sayangnya, nyawa bocah tersebut tidak tertolong saat sampai di fasilitas kesehatan tersebut.

Jenazah Mikhel kemudian dibawa ke rumah duka yang terletak di RT 10 Desa Muara Kaman Ilir. Suasana duka menyelimuti keluarga korban dan warga sekitar yang turut berduka atas musibah tersebut.

BACA JUGA: Libur Panjang Tak Hambat PSU Kukar, Sekda: Partisipasi Tetap Diangka 60%

BACA JUGA: Pemungutan Suara Ulang di Kukar, KPU RI: Semoga Ini yang Terakhir

Pihak keluarga, dalam keadaan penuh kesedihan, menyatakan bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan mengajukan tuntutan terhadap pihak manapun atas insiden yang menimpa anak mereka.

Dalam kesempatan tersebut, Iptu Gede juga mengingatkan para orangtua di wilayahnya agar selalu mengawasi anak-anak, terutama saat bermain atau berenang di area yang berdekatan dengan perairan.

“Kami mengimbau seluruh orangtua agar tidak membiarkan anak-anak bermain air tanpa pengawasan. Kejadian seperti ini harus menjadi pelajaran bersama,” tegasnya menutup pernyataan.

Peristiwa tenggelamnya Mikhel menjadi pengingat keras akan pentingnya pengawasan dan kesadaran lingkungan sekitar, terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan aliran sungai atau genangan air.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait