Bankaltimtara

Polres Kutai Barat Gagas Pemanfaatan Lahan Tambang Jadi Lumbung Pangan Baru

Polres Kutai Barat Gagas Pemanfaatan Lahan Tambang Jadi Lumbung Pangan Baru

Kapolres Kutai Barat AKBP Boney Wahyu Wicaksono bersama jajaran Forkopimda melakukan penanaman jagung di lahan eks tambang PT. Harindo Wahana.-istimewa-Humas Polres Kutai Barat

KUTAI BARAT, NOMORSATUKALTIM – Polres Kutai Barat kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

Pada Rabu 24 September 2025, jajaran Polres menggelar penanaman jagung di lahan eks tambang PT. Herindo Wahana.

Program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

Lahan yang dipakai dalam kegiatan ini seluas 7,2 hektare, dan rencananya akan terus dikembangkan hingga mencapai 32 hektare.

Kapolres Kutai Barat, AKBP Boney Wahyu Wicaksono, menegaskan bahwa kegiatan penanaman ini merupakan bentuk kontribusi Polri dalam bidang sosial dan ekonomi.

BACA JUGA:Samsat Kubar Dorong Peningkatan Layanan Publik dan Optimalkan Penerimaan Daerah

Ia menekankan, kehadiran Polres tidak semata-mata terkait penegakan hukum, tetapi juga harus menyentuh aspek kebutuhan hidup masyarakat secara langsung.

“Ketahanan pangan adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat kita. Karena itu, Polres Kutai Barat ikut ambil bagian dalam mendukung program pemerintah dengan memanfaatkan lahan eks tambang ini menjadi kebun jagung. Harapannya, lahan ini tidak dibiarkan terbengkalai, tetapi bisa kembali produktif dan bermanfaat,” ujar AKBP Boney.

Menurutnya, komoditas jagung dipilih karena memiliki pasar yang luas dan mudah dibudidayakan.

Selain itu, jagung juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat jika dikelola secara serius.

BACA JUGA:Ketua DPRD Mahulu Harap Bupati dan Wabup Baru Mampu Wujudkan Perubahan Pembangunan

Program ini pun sekaligus menjadi contoh bahwa lahan yang tadinya tidak lagi digunakan bisa diubah menjadi produktif.

“Awalnya kita mulai dari 7,2 hektare. Namun ini baru tahap pertama. Nantinya kita targetkan bisa berkembang sampai 32 hektare. Jadi bukan hanya seremonial, tetapi benar-benar kita kelola untuk menghasilkan panen. Jika berhasil, ini akan menjadi motivasi bagi masyarakat sekitar untuk ikut menggarap lahan-lahan tidur,” jelasnya.

Lebih jauh, AKBP Boney mengatakan bahwa program ini juga berfungsi memperkuat ekosistem sosial.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: