Kutai Barat Target Pendapatan Rp3,30 Triliun di RAPBD 2026, Alokasi Terbesar untuk Biaya Operasional

Untuk PAD, kontribusi terbesar berasal dari pajak daerah Rp105,11 miliar dan retribusi Rp95,96 miliar.

Sementara pada sisi belanja, Pemkab Kutai Barat memproyeksikan anggaran sebesar Rp3,23 triliun. 

BACA JUGA: Bupati Frederick Edwin Tekankan Integritas dan Sinergi

BACA JUGA: Kapolres Kubar Pimpin Sertijab, Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolsek Berganti

Alokasi terbesar berada pada belanja operasional senilai Rp2,34 triliun, di mana belanja pegawai di angka Rp979,41 miliar dan belanja barang serta jasa Rp1,33 triliun. 

Selain itu, belanja modal dipatok Rp574,95 miliar dengan fokus pembangunan jalan, irigasi, dan jaringan sebesar Rp419,66 miliar. 

Pemerintah juga mengalokasikan belanja tidak terduga Rp100 miliar serta belanja transfer Rp222,89 miliar.

Menurut Edwin, arah pembangunan Kutai Barat pada tahun 2026 difokuskan pada pemerataan pendidikan, kesehatan, dan penguatan karakter masyarakat berbasis nilai budaya lokal. 

BACA JUGA: Warga Muara Ponaq Dihantui Gelap Gulita, PLN Tak Ada Apalagi Sinyal

BACA JUGA: Ribuan Warga Muara Ponaq Kutai Barat Terisolasi Akibat Jalan Rusak

Ia menekankan, pelayanan bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, dan anak menjadi prioritas, disertai upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk memastikan pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan merata di seluruh wilayah. Selain itu, nilai tradisi dan budaya lokal akan terus kita perkuat agar pembangunan tidak hanya menekankan aspek fisik, tetapi juga karakter masyarakat,” tuturnya.

Selain pendapatan dan belanja, Pemkab Kubar juga menetapkan komponen pembiayaan daerah. 

Penerimaan pembiayaan diproyeksikan sebesar Rp2 miliar, berasal dari pengembalian investasi daerah. 

BACA JUGA: Gerakan Pangan Murah Kodim 0912/Kubar Diserbu Warga, Harga Sembako Lebih Murah dari Pasar

Sumber: