BBPJN Kaltim Gandeng KPC, Rp5,9 Miliar Disiapkan untuk Bored Piled Jalan Longsor Sangatta–Simpang Perdau
Kondisi longsoran di ruas jalan nasional Sangatta–Simpang Perdau, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Longsor di STA 23+050 menyebabkan separuh badan jalan tak bisa dilalui sejak awal 2025.-(Ist./ Dok. BBPJN Kaltim)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan sudah menyiapkan sejumlah rencana untuk menangani longsor di ruas jalan nasional Sangatta–Simpang Perdau, Kabupaten Kutai Timur.
Jalan tersebut berada dalam wilayah kerja Satuan Kerja PJN Wilayah II Kaltim, yang dikenal rawan longsor akibat kondisi tanah dan kontur yang kurang ideal.
Demi memecahkan masalah dalam menghadapi keterbatasan anggaran, BBPJN Kaltim menggandeng pelaku usaha yang memanfaatkan ruas jalan nasional, termasuk PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Perusahaan tambang batu bara tersebut turut serta dalam sejumlah pekerjaan penanganan darurat maupun pembangunan jalan baru.
BACA JUGA: Jalan Poros Sangatta-Bengalon Longsor, Wabup Kutim Sebut KPC Harus Bertanggungjawab
Kepala BBPJN Kaltim, Yudi Hardiana, menjelaskan ada 3 fokus penanganan yang disepakati bersama KPC.
Pertama, penanganan titik STA 5+650 yang saat ini masih dalam tahap investigasi tanah.
Adapun, Hasil investigasi ini akan diusulkan masuk program tahun anggaran 2026.
Kedua, penanganan longsoran di STA 23+050 yang sudah berlangsung sejak Januari 2025.
BACA JUGA: Solusi Jalan Poros Sangatta-Bengalon yang Putus: KPC Siap Bangun Jalur Baru, Tapi.....
Longsor ini sempat membuat separuh badan jalan tidak bisa diakses sehingga menimbulkan kemacetan parah.
"BBPJN bersama KPC telah melakukan sejumlah langkah darurat, mulai dari pemasangan rambu, pemancangan cerucuk, hingga penimbunan berlapis. Namun pergerakan tanah masih terjadi sehingga perlu penanganan permanen," kata Yudi melalui sambungan telepon, Rabu, 10 September 2025.
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan BBPJN Kaltim pada 9 September 2025, KPC akan melakukan investigasi tanah di 5 titik.
Hasil investigasi tersebut akan digunakan untuk desain bored pile sepanjang 50 meter.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
