Pemprov Kaltim Kirimkan 80 Ton Bantuan ke Mahakam Ulu
Bantuan sembako yang akan dikirim ke Mahulu.-Mayang/Disway Kaltim-
"Kami berharap bantuan ini dapat menstabilkan harga pasar, terutama beras, sekaligus memastikan tidak ada masyarakat yang kekurangan pangan. Pemerintah harus hadir, terutama untuk wilayah-wilayah paling rentan," Tegas Seno.
Ia juga meminta Pemkab Mahulu untuk mempercepat proses distribusi bantuan kepada masyarakat setelah logistik tiba di wilayah tersebut.
Guna menghindari potensi penumpukan atau penyaluran yang terlambat.
Tak hanya fokus pada Mahulu, Pemprov Kaltim juga menggelar operasi pasar murah di beberapa wilayah lain.
Salah satunya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang juga menjadi perhatian dalam pengendalian inflasi menjelang akhir tahun.
Sebanyak 2 ton bahan pokok yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu disalurkan dalam kegiatan operasi pasar yang menyasar pasar-pasar tradisional dan permukiman padat penduduk.
Program ini merupakan bagian dari kerja sama lintas sektor dalam wadah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, yang menggandeng Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Dinas Pangan dan Hortikultura, serta PT KTNBS selaku operator program Kios SIGAP (Siap Jaga Harga dan Pasokan).
"Ini upaya bersama. Bukan hanya kerja provinsi, tapi kerja lintas instansi dan swasta. Kami ingin masyarakat betul-betul merasakan dampaknya," ujar Seno Aji.
Di tengah krisis yang terjadi, Seno juga menegaskan bahwa Pemkab Mahakam Ulu perlu mulai membangun kemandirian dalam sistem distribusi dan produksi pangan.
"Mahulu tidak bisa terus bergantung kepada bantuan dari provinsi. Harus ada upaya serius membina BUMDes, membangun lumbung pangan lokal, dan memperkuat swakelola logistik," jelasnya.
Seno juga mendorong pemanfaatan dana desa secara strategis untuk mendukung penguatan rantai distribusi lokal.
Terutama di desa-desa yang secara geografis terisolasi dan sulit dijangkau. Ia berpesan agar dana desa jangan digunakan untuk keperluan proyek fisik. Tapi membangun sistem distribusi yang tahan terhadap gangguan cuaca.
Prosesi pelepasan bantuan berlangsung sederhana namun penuh makna. Disaksikan oleh pejabat organisasi perangkat daerah (OPD), perwakilan TPID, instansi teknis, dan tokoh masyarakat, acara diawali dengan pembacaan doa, dilanjutkan dengan pelepasan truk pengangkut sembako.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
