Bankaltimtara

Seleksi Administrasi Direksi Perusda Kaltim, Pokja 30 Soroti Minimnya Transparansi hingga Kandidat Bermasalah

 Seleksi Administrasi Direksi Perusda Kaltim, Pokja 30 Soroti Minimnya Transparansi hingga Kandidat Bermasalah

Ketua Pokja 30 Kaltim, Buyung Marajo-(Ist/ Nomorsatukaltim)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM —Koordinator Pokja 30, Buyung Marajo, mengkritik proses seleksi calon direksi perusahaan daerah (Perusda) yang dinilai tidak transparan dan minim partisipasi publik.

Ia menyoroti proses seleksi administrasi yang tertutup, serta kekhawatiran terhadap rekam jejak sejumlah kandidat yang lolos.

“Soal seleksi itu pertama, tidak ada partisipatifnya. Tidak ada bagian dari masyarakat Kalimantan Timur untuk mengikuti seleksi tersebut. Karena apa? Tertutup,” kata Buyung saat dikonfirmasi Jumat 11 Juli 2025.

Ia juga memertanyakan latar belakang sejumlah peserta yang lolos seleksi. Termasuk potensi masalah hukum yang pernah melibatkan mereka.

BACA JUGA:82 Orang Lulus Seleksi Administrasi Calon Direksi BUMD Kaltim, MBS-MMP Paling Banyak Peminat

Buyung menyinggung dugaan kandidat memiliki rekam jejak buruk.

“Pertanyaannya, bagaimana kalau kandidat itu berkasus hukum?” singgungnya.

Yang dikatakan Buyung bukanlah pepesan kosong. Pada posisi calon dirut PT MMP terdapat nama I Gusti Ngurah Ashkara. Ia merupakan mantan Dirut PT Garuda Indonesia, yang dicopot dari jabatannya oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 2019 silam.

Pencopotan itu lantaran kasus penyelundupan motor gede dan sepeda.

BACA JUGA:Mengurangi Kasus Peredaran Narkotika, Polres Berau Siap Fasilitasi Rehabilitasi

Yakni Harley-Davidson seri Electra Glide Shovelhead bekas, dan 2 unit sepeda dengan merk Brompton seharga Rp 52 juta.

Barang-barang itu ditemukan oleh Bea Cukai di dalam pesawat Airbus A330-neo baru pesanan Garuda, yang diterbangkan dari Toulouse ke Jakarta.

Menurut Buyung, lemahnya pengawasan dan minimnya akuntabilitas lembaga membuat proses ini menjadi celah bagi oknum tertentu untuk menyusup ke dalam jabatan strategis.

“Yang disasar mereka sampai ke sana. Artinya apa? Ada lembaga-lembaga yang lemah pengawasan dan partisipasi publiknya. Kurang pertanggungjawaban dan sebagainya."

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait