Paser Siap Benahi Kekurangan, Belajar dari PEDA XI Kaltim di Kutai Barat
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Paser, Erwan Wahyudi-Eventius/Nomorsatukaltim-
KUBAR, NOMORSATUKALTIM – Penyelenggaraan Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) XI Kalimantan Timur di Kabupaten Kutai Barat menjadi momen pembelajaran penting bagi Kabupaten Paser.
Apalagi, kabupaten di wilayah selatan Kaltim itu sudah ditetapkan sebagai tuan rumah untuk gelaran PEDA XII pada tahun 2028 mendatang.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Paser, Erwan Wahyudi mengatakan, bahwa sejumlah evaluasi telah dicatat pihaknya selama pelaksanaan PEDA XI di Sendawar. Evaluasi ini, kata Erwan, akan menjadi pijakan untuk menyuguhkan pelayanan yang lebih baik saat Paser menjadi tuan rumah kelak.
“Salah satu catatan utama adalah soal manajemen waktu. Mulai dari pembukaan, kegiatan harian, hingga penutupan, semua harus berjalan sesuai jadwal. Kedisiplinan waktu ini bukan hanya penting bagi panitia, tapi juga bagi kontingen dari daerah lain yang sudah menyusun agenda mereka dengan ketat,” ujarnya kepada Nomorsatukaltim pada, Jumat, 27 Juni 2025.
BACA JUGA: Wagub Seno Aji: PEDA KTNA XI Adalah Cerminan Masa Depan Pertanian dan Perikanan Kaltim
Menurut Erwan, keterlambatan waktu dalam pelaksanaan beberapa agenda di PEDA XI cukup terasa dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian peserta.
“Ke depan, kami akan pastikan agar seluruh rangkaian acara berjalan tepat waktu dan disiplin. Ini bentuk konsekuensi sebagai tuan rumah,” tegasnya.
Selain soal waktu, persoalan pemondokan peserta juga menjadi sorotan tajam. Berdasarkan pengamatannya, sejumlah peserta dari kontingen kabupaten/kota lain harus tinggal dalam kondisi berdesakan. Bahkan ada satu rumah yang diisi hingga 30 orang.
“Hal ini tentu kurang ideal. Kenyamanan peserta itu prioritas. Saat nanti kami menjadi tuan rumah di PEDA XII Paser, situasi seperti itu tidak boleh terulang. Kami ingin para kontingen merasa dihargai, nyaman, dan betul-betul bisa mengikuti kegiatan dengan maksimal,” ungkap Erwan.
BACA JUGA: PEDA KTNA XI Kaltim Resmi Ditutup, Kutai Barat Tegaskan Komitmen Dukung Petani dan Nelayan
Pihaknya juga menilai perlunya pembenahan dalam pemanfaatan lokasi gelar teknologi. Ia menekankan bahwa lokasi tersebut harus mencerminkan wajah komunitas pertanian secara nasional, sekaligus memberi ruang lebih luas kepada komunitas lokal untuk tampil.
“Di Paser nanti, kita akan munculkan komunitas-komunitas lokal sebagai identitas khas daerah. Ini penting. Potensi pertanian kita sangat luar biasa, misalnya padi Mayas dan produk hortikultura lainnya. Komunitas lokal harus terlihat, jangan sampai tenggelam dalam kemegahan acara,” paparnya.
Erwan juga berharap perlombaan dan kegiatan penilaian dalam PEDA XII mendatang dapat berjalan secara objektif dan transparan.
Ia menyadari bahwa dalam kompetisi selalu ada persepsi ‘tidak adil’ atau ‘curang’ yang muncul, namun pihaknya berkomitmen untuk menghindari itu sejak awal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
