Bankaltimtara

Peneliti Korsel Temukan Kaitan antara Vaksin COVID-19 dengan Risiko Kelumpuhan Wajah

Peneliti Korsel Temukan Kaitan antara Vaksin COVID-19 dengan Risiko Kelumpuhan Wajah

Peneliti Korea Selatan menemukan kaitan antara kelumpuhan wajah dengan vaksin Covid-19.-(Ilustrasi/ Istimewa)-

Selajutnya, gabungan dosis pertama dan kedua menunjukkan peningkatan sebesar 8 persen.

Namun peneliti menyimpulkan bahwa peningkatan risiko signifikan tidak ditemukan setelah dosis ketiga.

BACA JUGA: Bukan Covid, Ini Penyakit yang Diam-diam Menginfeksi 889 Ribu Orang di Indonesia!

BACA JUGA: China Deteksi Penyakit Pernafasan Baru, Gejalanya Mirip Pilek, Covid-19 Jilid 2?

Meskipun alasan pasti mengapa kelumpuhan wajah bisa terjadi setelah vaksinasi belum diketahui, para peneliti menyampaikan beberapa kemungkinan.

Pada vaksin mRNA, partikel lipid yang digunakan untuk mengirimkan antigen spike SARS-CoV-2 ke tubuh dapat memicu respons imun dan melepaskan sitokin proinflamasi. 

Reaksi ini diduga dapat merusak selubung mielin di saraf wajah, sehingga menyebabkan kelumpuhan.

Sementara itu, vaksin berbasis vektor virus dirancang untuk memicu produksi antibodi terhadap protein virus. 

BACA JUGA: Bukan Kurang Iman atau Malas, Psikolog Ungkap Realita Berat Pengidap Depresi

BACA JUGA: Waspadai Cacing Parasit dari Kucing dan Anjing, Begini Cara Lindungi Keluarga Menurut Pakar IPB

Dalam beberapa kasus, antibodi ini bisa menyerang protein saraf yang mirip, sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem saraf.

Namun penting dicatat, COVID-19 itu sendiri juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kelumpuhan wajah. 

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa infeksi virus dapat menyebabkan peradangan yang memicu kompresi saraf wajah dan berdampak pada fungsi otot.

Meskipun angka risiko tambahan tergolong kecil, peneliti menekankan pentingnya pemantauan gejala neurologis setelah vaksinasi, terutama bagi individu dengan riwayat gangguan saraf.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait