Padi Gogo Diperkenalkan sebagai Alternatif Ketahanan Pangan di IKN
Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Lahan Percontohan (Demplot) Budidaya Padi Gogo kepada para petani di Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara.-(Foto/Dok. Otorita IKN)-
BACA JUGA: Nilai Investasi Pembangunan di IKN Sentuh Rp225 Triliun Hingga Oktober 2025
“Varietas ini memiliki umur panen lebih pendek, produktivitas tinggi, dan potensi hasil hingga 9 ton per hektare, dengan realisasi sekitar 4–4,5 ton per hektare,” jelasnya.
Menurut Suwarto, kondisi lahan kering di IKN menjadikan Padi Gogo sebagai pilihan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan pangan.
“Teknologi konservasi yang diterapkan juga memungkinkan pola tanam tumpang sari yang lebih berkelanjutan,” tambah Suwarto.
Selain memperkenalkan varietas Padi Gogo, dalam hal ketahanan pangan di wilayah IKN juga telah menanam 400 bibit buah dan penebaran 357 kilogram benih ikan di kawasan Embung Botanical Garden, bersama Asosiasi Petani Ibu Kota (APIK).
BACA JUGA: Tambang Ilegal Masuk Kawasan IKN, Aparat Gabungan Otorita Amankan Truk Pengangkut Batu Bara
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyampaikan apresiasinya atas peran APIK dalam mendukung pembangunan Nusantara.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi sesuatu yang terus dilakukan untuk bersama menjaga ketahanan pangan Nusantara,” ungkap Basuki.
Ketua APIK, M. Ardiansyah, juga menegaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari peran petani lokal sebagai bagian dari pembangunan IKN yang berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat yang tinggal di IKN ke depan memiliki akses kepada sumber pangan yang sehat, berkualitas, dan berasal dari produksi lokal,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
