Pegawai OIKN Dilatih Cara 'Bertetangga' dengan Orangutan dan Satwa Liar
Pegawai OIKN mendapatkan pelatihan hidup aman bertetangga dengan satwa liar, termasuk orangutan.-(Foto/ Dok. OIKN)-
IKN, NOMORSATUKALTIM – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengusung konsep kota hutan membawa konsekuensi tak biasa bagi para penghuninya.
Di tengah pembangunan infrastruktur modern, pegawai Otorita IKN justru dibekali pengetahuan untuk hidup berdampingan dengan satwa liar seperti orangutan, bekantan, hingga berbagai spesies endemik Kalimantan Timur.
Langkah ini merupakan bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi interaksi langsung antara manusia dan satwa di wilayah hutan tropis yang menjadi fondasi ekologi kawasan IKN.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri, menegaskan pentingnya pemahaman tersebut dalam menjaga keberlanjutan kota baru ini.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Buka Layanan Pengaduan di Tiga Kota
BACA JUGA: Hotel Atlet Siap Diaktivasi, Dispora Kaltim Gandeng Perusda untuk Kelola
“Ketika suatu wilayah disebut sebagai kota hutan, akan ada konsekuensi yang harus kita hadapi, termasuk dalam upaya memulihkan kembali ekosistem hutan tropis," ujar Myrna dikutip dari laman OIKN, Sabtu (10/5/2025).
Artinya, selain membangun infrastruktur modern, di saat yang sama OIKN juga berupaya mengembalikan rumah yang hilang bagi satwa di sekitarnya.
"Pada saat itu, pertanyaannya apakah kita semua akan merasa nyaman atau tidak hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya? Di sinilah tantangan yang harus kita hadapi,” lanjutnya.
Dalam pelatihan mitigasi konflik satwa liar yang digelar di Kantor OIKN, para pegawai dibekali materi tentang cara aman berinteraksi dengan satwa liar.
BACA JUGA: Bank Jatim Siap Buka Cabang di Balikpapan, Dorong Akselerasi Rantai Pasok Antarwilayah
BACA JUGA: KNKT Investigasi Karamnya KMP Muchlisa, Terhambat Pengangkatan Bangkai dan Muatan Kapal
Termasuk langkah pencegahan konflik, pemahaman hukum perlindungan satwa, hingga teknik pertolongan pertama di lapangan.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara OIKN, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
