Sang Ibu Bantah Ada Konflik Rumah Tangga dalam Tragedi 2 Balita Tewas di Tangan Ayah Kandung
MK (kanan), ibu 2 balita yang tewas dibunuh ayah kandung mereka di Samarinda, akhirnya buka suara, didampingi Kuasa Hukumnya dari Biro Hukum TRC PPA Kaltim, Rabu (30/7/2025).-(Disway Kaltim/ Mayang)-
Ia mengatakan tidak pernah merasa khawatir menitipkan anak-anak pada suaminya, karena perilaku sehari-harinya masih dalam batas wajar.
"Kalau saya lihat dia aneh banget atau kayak orang sakit jiwa, enggak mungkin saya nitipkan anak-anak saya. Saya pasti bawa anak saya ke rumah orangtua," jelasnya.
Menurut MK, memang dalam beberapa bulan terakhir suaminya sering diam dan lebih pendiam dibanding biasanya, tapi tidak menunjukkan tanda-tanda halusinasi atau perilaku membahayakan.
"Saya aman-aman saja sih nitipkan anak-anak. Enggak ada yang aneh-aneh," ucapnya.
Kuasa Hukum: Tidak Ada Tanda Gangguan Jiwa, Hanya Menarik Diri dari Istri
Pernyataan MK turut diperkuat oleh kuasa hukumnya, Sudirman dari Biro Hukum TRC PPA Kaltim, yang sejak awal sudah mendampingi proses hukum dan BAP.
"Sejak awal kami mendampingi. Malam itu pun kami ikut saat proses BAP. Sebelum dimintai keterangan oleh penyidik, kami sempat berbicara dengan MK mengenai kondisi pelaku. Dan dia memastikan tidak ada tanda-tanda gangguan jiwa," jelas Sudirman.
Menurutnya, memang benar pelaku dalam beberapa bulan terakhir cenderung menarik diri dari istrinya dan kurang berkomunikasi.
Tapi terhadap keluarga dan teman-temannya, pelaku tetap bersosialisasi seperti biasa.
"Dia hanya berdiam diri dengan istrinya. Tapi kalau keluarganya datang, atau teman-temannya main, dia tetap ngobrol, tetap komunikasi. Jadi tidak ada gejala-gejala kejiwaan yang mengarah pada halusinasi atau delusi," kata Sudirman.
Ia menilai bahwa informasi tentang gangguan jiwa hanya muncul sebagai rumor pascakejadian dan tidak memiliki dasar psikologis yang kuat.
"Kalau benar gangguan jiwa, seharusnya sejak lama sudah ada keluhan atau laporan dari keluarga. Tapi ini tidak ada," tegasnya.
Meski tidak menunjukkan gangguan mental secara klinis, MK mengakui bahwa suaminya belakangan punya kebiasaan yang mulai mengkhawatirkan.
Ia menyebut pelaku kerap mengonsumsi minuman keras di rumah, bahkan di depan anak-anak.
"Minum, iya. Tapi saya enggak tahu minum apa. Saya enggak ngerti soal minuman itu. Tapi kadang dia minum di rumah, dilihat anak-anak," ujar MK.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
