Sang Ibu Bantah Ada Konflik Rumah Tangga dalam Tragedi 2 Balita Tewas di Tangan Ayah Kandung
MK (kanan), ibu 2 balita yang tewas dibunuh ayah kandung mereka di Samarinda, akhirnya buka suara, didampingi Kuasa Hukumnya dari Biro Hukum TRC PPA Kaltim, Rabu (30/7/2025).-(Disway Kaltim/ Mayang)-
MK mengaku tidak memiliki firasat buruk maupun mengalami pertengkaran sebelumnya.
"Enggak ada, Kak. Enggak ada sama sekali. Sama sekali enggak ada. Masih seperti biasa diberi makan, ditinggali uang saku, uang rokok," tegasnya.
Saat ditanya soal tanggapan keluarga dari pihak suami yang menyatakan tidak mengetahui permasalahan rumah tangga mereka, MK hanya menjawab singkat.
BACA JUGA: Keluarga Ungkap Tanda-tanda Depresi pada Ayah Pembunuh 2 Balita di Samarinda
"Enggak, kaget lah, Kak. Emang dari dulu kayak gitu," katanya.
Lebih jauh, ia merasa perlu meluruskan narasi yang menyudutkannya, seolah dirinya menjadi pemicu pertengkaran atau ingin menceraikan suami.
Ia menyayangkan adanya narasi yang berkembang di media sosial maupun dari pihak tertentu yang menyebut dirinya sebagai pemicu cekcok, atau bahkan sebagai pihak yang menuntut cerai.
Ia menilai kabar tersebut keliru dan menyakitkan.
"Itu bohong. Saya enggak pernah sama sekali cekcok. Bahkan saya ngomong langsung di depan mertua saya, enggak apa-apa saya yang kerja. Yang penting dia masih mau jaga anak-anak," papar MK.
MK mengaku terus diliputi rasa penyesalan. Ia merasa bahwa keputusannya untuk tetap bertahan dalam rumah tangga yang tidak ideal mungkin justru membuat kedua anaknya kehilangan nyawa.
"Mungkin kalau saya cerai, anak saya masih hidup sekarang," ujarnya lirih.
Namun, saat itu, pikirannya hanya satu, anak-anaknya tetap memiliki figur ayah yang mendampingi di rumah, terlebih ketika dirinya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan harian.
BACA JUGA: 2 Balita Tewas Dihabisi Ayah Kandung, Tragedi Keluarga Gegerkan Warga Sungai Kunjang
"Selama dia masih mau jaga anak, saya merasa cukup. Saya enggak pernah minta lebih. Saya cuma ingin anak-anak punya orang tua lengkap," terangnya.
Salah satu isu yang ikut berkembang pascatragedi ini adalah dugaan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa. Namun, MK membantah tegas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
