Bankaltimtara

Viral! Siswi SD di Samarinda Dikeroyok Sekelompok Remaja, Diduga Bermotif Asmara

Viral! Siswi SD di Samarinda Dikeroyok Sekelompok Remaja, Diduga Bermotif Asmara

Korban NP (12) dilarikan ke RSUD IA Moeis karena mengalami trauma fisik dan psikis akibat pengeroyokan, pada Jumat (2/5/2025).-(Foto/ Istimewa)-

Kepolisian pun melibatkan psikolog anak dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Samarinda.

“Karena semuanya anak-anak, kami tidak bisa gegabah. Mereka masih belum ditetapkan sebagai tersangka. Statusnya masih sebagai saksi. Jadi, Perlu kehati-hatian dalam proses hukum yang melibatkan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH),” jelasnya.

BACA JUGA: Orangtua Diejek, Dua Remaja Wanita Berkelahi

BACA JUGA: Aksi Perundungan Siswa SMPN 13 Balikpapan Berakhir Damai

Baihaki menjelaskan bahwa tidak semua anak dalam video tersebut ikut melakukan kekerasan fisik. Beberapa terlihat hanya menonton atau merekam kejadian, sehingga pendalaman masih terus dilakukan untuk memastikan siapa saja yang benar-benar terlibat dalam tindakan kekerasan.

“Kami menyayangkan kejadian ini. Jika ditemukan unsur pidana, proses hukum akan ditempuh sesuai aturan,” tegasnya.

Terkait motif, polisi mengantongi dua dugaan utama. Pertama, diduga terjadi percekcokan di media sosial antara korban dan pelaku, yang berujung pada saling ejek dan hina.

“Dari informasi awal, memang sempat terjadi saling ejek di media sosial. Mungkin karena merasa tersinggung, para pelaku kemudian mendatangi rumah korban dan membawanya ke lokasi kejadian,” ujarnya.


Kapolsek Samarinda Seberang, AKP A. Baihaki.-(Foto/ Istimewa)-

BACA JUGA: Calo Tiket di Pelabuhan Semayang Balikpapan Diciduk, Janjikan Tiket Resmi Berujung Penyelundupan

BACA JUGA: Dipercaya Jaga Ternak, Pria di Paser Malah Curi Sapi yang Dititipkan

Motif kedua yang tengah didalami adalah dugaan permasalahan asmara, bahwa korban NP dianggap merebut pacar salah satu pelaku. 

Hal ini memicu emosi kelompok remaja tersebut yang kemudian melampiaskannya dengan kekerasan fisik terhadap korban.

Terakhir, AKP A. Baihaki mengimbau kepada orang tua dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap aktivitas anak-anak, terutama yang berkaitan dengan media sosial.

“Kasus ini harus menjadi pelajaran penting. Orang tua harus lebih aktif mengawasi anak-anaknya, terutama dalam penggunaan media sosial. Jangan sampai kesalahan kecil di dunia maya berubah menjadi kekerasan di dunia nyata,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait