Bankaltimtara

Fenomena Rojali dan Rohana di Mal Kian Merajalela

Fenomena Rojali dan Rohana di Mal Kian Merajalela

Fenomena "Rojali" dan "Rohana" Bikin Resah Pedagang Di Mal, Hanya Nanya Tanpa Beli-Dok. Nomorsatukaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM Sejumlah pengusaha ritel di berbagai pusat perbelanjaan mengaku tengah menghadapi fenomena yang cukup meresahkan belakangan ini.

Fenomena tersebut dikenal dengan istilah “Rojali” dan “Rohana”, akronim dari “Rombongan Jarang Beli” dan “Rombongan Hanya Nanya”, yang merujuk pada perilaku pengunjung yang datang ke toko hanya untuk bertanya-tanya harga barang tanpa berniat membeli.

Istilah ini pertama kali mencuat di media sosial, khususnya di platform TikTok, dan kini makin sering digunakan untuk menggambarkan kebiasaan pengunjung mal yang hanya "window shopping" tanpa transaksi nyata.

Bagi sebagian pelaku usaha, kebiasaan ini dinilai memperburuk kondisi penjualan yang memang sudah menurun sejak pandemi.

BACA JUGA : Hasto Divonis 3,5 Tahun, Kuasa Hukum Sebut Ada Pesanan Politik

Dilansir dari Disway.id, salah satu pedagang yang turut mengeluhkan kondisi ini adalah Ratna Dewi, pemilik toko gadget dan aksesori elektronik yang berada di lantai 3 Grand ITC Permata Hijau, Jakarta Pusat.

Ia mengatakan bahwa fenomena Rojali dan Rohana bukan hanya sesekali terjadi, tapi sudah menjadi rutinitas harian yang cukup menguras tenaga dan waktu.

“Dalam sehari bisa ada beberapa rombongan yang datang, tanya-tanya harga casing HP, earphone, charger, tapi ujung-ujungnya tidak beli. Kadang datang rame-rame, dan semua nanya hal yang berbeda,” kata Ratna.

Menurut Ratna, meski terlihat sepele, kebiasaan ini berdampak pada semangat pedagang.

BACA JUGA : Di Reuni UGM, Jokowi Curhat Soal Tuduhan Ijazah Palsu

Para penjual tetap harus melayani dengan ramah meskipun tahu peluang terjadinya pembelian sangat kecil.

“Kita enggak bisa nolak ya, tetap kita layani. Tapi ya capek juga kalau dari pagi sampai sore cuma ditanya-tanyain, terus enggak ada transaksi yang terjadi,” ujarnya.

Ratna menambahkan bahwa pusat perbelanjaan tempat ia berdagang memang sudah mengalami penurunan pengunjung sejak beberapa tahun terakhir.

Ditambah lagi dengan banyaknya pengunjung yang hanya bertanya harga tanpa membeli, kondisi ini semakin menyulitkan pedagang untuk bertahan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait