Mimpi Duduk di Kursi Roda, Harapan Sederhana Algianus, Disabilitas Anak Buruh Sawit
Algianus Otong, pemuda 20 tahun yang mengalami kelumpuhan sejak lahir.-(Disway Kaltim/ Eventius)-
KUBAR, NOMORSATUKALTIM – Setiap orang di dunia pasti punya impian. Dari rumah mewah, super car, gelar pendidikan, atau harta melimpah tujuh turunan.
Namun mimpi itu tidak tidak setinggi itu bagi Algianus Otong, anak perantauan asal Nusa Tenggara Timur (Timur) yang kini tinggal di Kutai Barat (Kubar).
Algianus hanya bermimpi punya kursi roda. Terdengar sederhana bagi sebagian orang, tapi terasa sulit bagi pemuda disabilitas tersebut.
Kursi roda yang diinginkannya bukan sekadar alat bantu, tetapi jembatan untuk merasakan dunia luar yang selama ini hanya bisa dipandanginya dari balik dinding rumah.
BACA JUGA: Profil Bobby Kertanegara, Berawal dari Jalanan, Kini Jadi Kucing Istana
Algianus (20), berasal Kampung Welu, Desa Wejang Mali, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia telah mengalami kelumpuhan sejak lahir.
Seluruh hidupnya dijalani dalam ruang sempit rumah.
Berpindah dari tikar ke kasur, kembali ke tikar, tanpa pernah merasakan nikmatnya berpindah tempat dengan kursi roda.
BACA JUGA: Masyarakat Adat Mului (Bagian 3): Kabar Bahagia untuk Sang Ibu Kehidupan
Sejak beberapa tahun lalu, Algianus bersama keluarganya merantau ke Kalimantan Timur (Kaltim), tepatnya di Kabupaten Kutai Barat.
Ayahnya, Robertus Tatu, bekerja sebagai buruh panen di salah satu perusahaan kelapa sawit, PT Lonsum.
Mereka menempati mess karyawan berupa rumah sederhana, berdinding kayu dan beratapkan seng dengan perabotan seadanya.
“Sebagai orang tua, hati saya sering hancur setiap lihat anak hanya bisa berbaring atau duduk di dalam rumah. Kalau bisa, saya ingin sekali dia punya kursi roda biar bisa keluar lihat teman-temannya, lihat alam sekitar,” tutur Robertus kepada Nomorsatukaltim, Jumat (20/6/2025).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
