Bankaltimtara

LKPM Ungkap Pergeseran Tren Investasi Balikpapan Pasca Proyek RDMP

LKPM Ungkap Pergeseran Tren Investasi Balikpapan Pasca Proyek RDMP

Ruang Pelayanan di DPMPTSP Kota Balikpapan-Salsabila/Disway -

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Pemkot Balikpapan mulai memanfaatkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebagai alat pemetaan arah investasi daerah. 

Dari laporan triwulan III tahun 2025, muncul indikasi terjadinya pergeseran tren investasi pasca proyek besar Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina memasuki tahap akhir.

Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Balikpapan, Astrid, menyebut LKPM kini menjadi sumber utama bagi pemerintah daerah dalam membaca dinamika ekonomi dan menentukan sektor prioritas penanaman modal.

"Dulu LKPM dianggap sekadar laporan administrasi. Sekarang kami gunakan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi daerah, melihat pergeseran tren investasi, dan menentukan sektor unggulan," ujar Astrid saat diwawancara langsung.

 BACA JUGA:Jalan Baru Mukmin Faisal Sepinggan Sudah Terhubung Menuju Manggar, Tapi Masih Minim Penerangan

Berdasarkan data LKPM, sektor industri logam dasar, kimia, dan farmasi mendominasi investasi di tahun 2025, disusul transportasi dan pergudangan. 

Pergeseran ini, ujarnya, menunjukkan diversifikasi ekonomi Balikpapan yang mulai bergerak dari dominasi proyek energi menuju sektor turunan dan penunjang logistik.

"RDMP memang masih memberi efek besar terhadap arus investasi, tapi kami mulai melihat pertumbuhan di sektor lain. Transportasi, logistik, dan industri turunan menunjukkan kenaikan signifikan," jelas Astrid.

BACA JUGA:Dishub Balikpapan Bikin Rencana Induk Transportasi, Jumlah Angkutan Online Bakal Diatur

Selain memetakan sektor unggulan, LKPM juga menjadi dasar evaluasi bagi DPMPTSP untuk menilai capaian realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja. 

Data triwulan III mencatat capaian investasi Balikpapan sebesar Rp9,56 triliun, atau 43,47 persen dari target Rp22 triliun.

"Kami bisa melihat dari LKPM bukan hanya nilai modal yang masuk, tapi juga berapa tenaga kerja terserap dan di mana konsentrasi investasi paling tinggi," tuturnya.

Dia menjelaskan, penguatan sistem pelaporan LKPM juga membuka peluang integrasi data lintas instansi. DPMPTSP berencana memperluas kerja sama dengan BPS, Bank Indonesia, dan lembaga riset daerah agar hasil analisis LKPM bisa dimanfaatkan dalam perumusan kebijakan ekonomi dan promosi investasi ke depan.

"Kami ingin memastikan arah kebijakan penanaman modal di Balikpapan berbasis data, bukan hanya target angka. LKPM menjadi kompas yang menunjukkan bagaimana investasi daerah ini berkembang," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: