Bankaltimtara

RI Tawarkan 35 Proyek Hilirisasi ke Investor, Nilainya Mencapai Rp 2.015 Triliun

RI Tawarkan 35 Proyek Hilirisasi ke Investor, Nilainya Mencapai Rp 2.015 Triliun

RI Tawarkan 35 Proyek Hilirisasi ke Investor, Nilainya Mencapai Rp 2.015 Triliun-(istimewa)-

 

BACA JUGA : Bankaltimtara Raih Penghargaan di Starting Year Forum 2025: Apresiasi atas Kepercayaan Nasabah

- Sektor Minyak dan Gas (Migas)

Pemerintah berupaya meningkatkan produksi dan pengolahan petrokimia, bahan bakar nabati, serta gas bumi untuk kebutuhan industri nasional.

Hilirisasi migas juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM dan LPG, serta meningkatkan produksi bahan baku industri kimia dalam negeri.

 

- Sektor Oleochemical (Berbasis Pertanian)

Pemerintah ingin mempercepat pengembangan industri oleochemical, terutama dari kelapa sawit, untuk menghasilkan produk bernilai tinggi seperti biodiesel, pelumas, kosmetik, dan bahan baku farmasi.

 

Pengolahan lebih lanjut kelapa sawit menjadi berbagai produk industri juga diharapkan dapat meningkatkan harga komoditas ini di pasar internasional.

Menurut Yuliot, proyek-proyek hilirisasi ini dirancang agar siap ditawarkan kepada investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Dengan adanya persiapan proyek yang matang, kami berharap proses investasi dapat berjalan lebih cepat dan optimal," katanya.

Sebagai bagian dari strategi implementasi, pemerintah telah membentuk Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, dengan Kementerian ESDM sebagai posko utama.

Satgas ini akan bertugas selama lima tahun ke depan untuk memastikan bahwa proyek hilirisasi dapat berjalan sesuai target.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas, menegaskan bahwa hilirisasi adalah bagian penting dari kebijakan nasional yang telah diinstruksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait