Gubernur Aceh Desak Percepatan Bantuan untuk Ribuan Warga Terisolir Pasca Banjir Besar
Gubernur Aceh Desak Percepatan Bantuan untuk Ribuan Warga Terisolir Pasca Banjir Besar.-istimewa-
“Helikopter tidak seberapa. Kita perlu Hercules yang dapat membawa 5 sampai 6 ton agar suplai lebih cepat sampai ke daerah terpencil,” ujar Mualem.
Ia menambahkan bahwa laporan dari lapangan menunjukkan semakin banyak warga yang bertahan tanpa pasokan memadai karena semua jalur transportasi darat rusak parah.
BACA JUGA:Wali Kota Balikpapan: Kerusakan Lingkungan Penyebab Meningkatnya Bencana Banjir dan Longsor
Di Aceh Utara saja, tercatat ada 41 titik jembatan yang putus. Kondisi ini membuat truk bantuan tidak dapat bergerak dari gudang utama menuju desa-desa terdampak.
Banyak relawan yang berusaha menembus lokasi harus berbalik arah karena jalan benar-benar tidak bisa dilalui.
Dampaknya, sembako dan perlengkapan darurat menumpuk di lapangan tanpa ada kepastian kapan dapat disalurkan ke warga.
Selain kebutuhan pangan, masyarakat di wilayah Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Aceh Utara juga sangat membutuhkan tenda pengungsian dan air bersih. Banyak tempat penampungan sementara yang dipadati warga tanpa fasilitas sanitasi memadai.
Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu masalah kesehatan bila tidak segera ditangani. Mualem menyebutkan bahwa lima unit alat berat dari Medan telah digerakkan menuju Aceh Timur dan Aceh Utara untuk membuka jalur utama, namun prosesnya membutuhkan waktu karena tingkat kerusakan yang cukup parah.
Ia kembali menegaskan agar BNPB memprioritaskan pengiriman tenda dan air bersih, mengingat dua kebutuhan itu menjadi penopang utama pengungsi sebelum bantuan logistik tiba lebih merata.
Menurutnya, dalam situasi bencana dengan skala kerusakan sebesar ini, koordinasi antarinstansi mutlak diperkuat agar tidak ada bantuan yang berhenti di tengah jalan.
“Sembako banyak bertumpuk karena akses terputus. Ini harus segera dipercepat distribusinya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
