Bontang Kangen Bentuk Tim Sepak Bola Lagi, Anggaran yang Dibutuhkan Rp 7,1 Miliar, Begini Persiapannya
Wakil wali Kota Bontang Agus Haris.-Michael/disway Kaltim-
BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Pemkot bersama Asosiasi kota (Askot) PSSI Bontang bersiap membentuk kembali klub sepak bola. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 7,1 miliar.
“Untuk akuisisi klub bola ini sekitar Rp 3 miliar. Sisanya untuk anggaran berlaga di beberapa tempat. Kami putuskan untuk ikut dalam liga tiga. Kalau tahun ini selesai, tahun depan tidak Rp 7 miliar lagi,” kata Wali Kota Bontang Agus Haris, Selasa 21 Oktober 2025.
Agus Haris merincikan penggunaan anggaran Rp 7,1 miliar itu diantaranya: lisensi tim Rp 3 miliar, operasional enam bulan Rp 465,5 juta, gaji pemain yang dibagi dalam kelas 1-3 selama enam bulan sebesar Rp 1,2 miliar.
Lalu perlengkapan pertandingan Rp 204 juta, perlengkapan tim Rp 22,9 juta, pertandingan home tournament Rp 1,3 miliar, persiapan training center (TC) Rp 621 juta dan administrasi klub sebesar Rp 35 juta.
BACA JUGA:Hasil Porwada Kaltim 2025: Bontang Juara Umum, Berau Harus Evaluasi
“Nilai ini memang besar di awal. Tetapi akan menurun pada musim-musim berikutnya. Tahun kedua, misalnya, kebutuhan hanya sekitar Rp 3-4 miliar saja. Itu hasil diskusi saya dengan Ketua Askot PSSI Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, target klub bola yang akan diakuisisi adalah Deli Serdang FC. Nantinya nama itu akan diganti menjadi Bontang Khatulistiwa FC.
BACA JUGA:Tujuh Petinju Kutim Ikuti Kejurnas di Palu, Mahyunadi Minta Bawa Pulang Medali
“Di tahun pertama, kami belum bisa menghilangkan nama awal klub tersebut. Karena harus berproses di PSSI,” ucapnya.
Dalam pembentukan klub sepak bola itu, Pemkot Bontang akan berkolaborasi dengan perusahaan yang ada di Kota Taman.
Karena, anggaran APBD Bontang tidak bisa digunakan untuk melakukan pembelian tim sepak bola.
“Kalau hanya pendanaan operasional, bisa menggunakan APBD Bontang. Itupun hanya di liga tiga. Kalau liga dua, sudah tidak bisa. Tapi, kalau melakukan pembelian klub sepak bola, tidak bisa menggunakan dana APBD,” bebernya.
Sayangnya, dalam rapat pembahasan pembelian klub sepak bola ini, dari sekitar 50 perusahaan yang diundang, hanya 9 saja yang datang.
Padahal, jika semua perusahaan di Kota Taman sepakat untuk patungan untuk membeli klub bola itu, angkat tadi tidaklah besar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
