DLHK Berau Minta Pengelola Horeka Kelola Sampah Sendiri, TPA Sudah Overkapasitas
Sekretaris DLHK Berau, Masrani.-(Disway Kaltim/ Azwini)-
“Progresnya memang belum seratus persen, tapi sejauh ini lebih dari 85 persen sudah kami tindak lanjuti,” ujar Masrani.
Masrani menilai, masalah terbesar saat ini adalah volume sampah yang terus menumpuk di TPA sehingga melampaui kapasitas. Selain sampah rumah tangga, kontribusi dari sektor Horeka ikut memperparah situasi.
BACA JUGA: Goodbye Open Dumping, DLH Kutim Mulai Terapkan Sistem Control Landfill untuk Tangani Sampah
BACA JUGA: Bontang Hasilkan Sampah 100 Ton Per Hari, Bank Sampah Mengurangi Penumpukan di TPA
Karena itu, DLHK menekankan pentingnya perubahan pandangan. TPA, kata Masrani, seharusnya hanya menerima residu atau sampah yang tidak lagi memiliki nilai ekonomis. Namun dalam praktiknya, semua jenis sampah masih bercampur dan dibuang ke lokasi tersebut.
“Kebiasaan seperti ini yang masih menjadi kendala. Pola lama seperti ini harus kita tinggalkan,” tegasnya.
Untuk mempercepat pengurangan sampah dari sumber, DLHK membuka ruang kemitraan dengan berbagai pihak. Pemkab mengundang pegiat maggot, pengelola kompos, rumah kompos Azura, serta sejumlah unit dan bank sampah untuk bekerja sama.
“Harapannya pengelola Horeka bisa bermitra dengan para pengolah sampah jadi sampah organik dan sampah bernilai guna tidak semuanya berakhir di TPA, sampah yang masuk ke TPA bisa jauh berkurang,” kata Masrani.
BACA JUGA: Volume Sampah Mencapai 18 Ton Per Hari, Mahulu Belum Punya TPA
BACA JUGA: DLH Samarinda Libatkan Banyak Pihak Bentuk Bank Sampah Bernilai Ekonomi
Masrani menegaskan, upaya tersebut bukan hanya untuk mengurangi tekanan di TPA, tetapi juga memastikan Berau dapat menyesuaikan diri dengan target nasional dalam RPJM 2025–2029.
Ia berharap kolaborasi tersebut dapat mempercepat perbaikan sistem persampahan daerah dan mendorong perubahan pola pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
