Bankaltimtara

Stop Bangun Rumah di Bantaran Sungai

Stop Bangun Rumah di Bantaran Sungai

Bangunan rumah kian menjamur di bantaran Sungai Kelay.(ARJUNA) Tanjung Redeb,Disway – Pemerintah Kabupaten Berau, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) berencana melanjutkan pembangunan turap di Sungai Kelay, sepanjang Jalan P Diguna dan Yos Sudarso, Tanjung Redeb. Bupati Muharram meminta kepada DPUPR segera melakukan sosialisasi dan pemahaman terhadap masyarakat yang selama ini bermukim di wilayah tersebut agar tidak lagi melakukan pembangunan di sepanjang bantaran Sungai Kelay. Hal itu disampaikan Muharram, lantaran masih menjamurnya bangunan warga yang berdiri di bantaran Sungai Kelay, baik itu rumah pribadi maupun rumah kontrakan. “Keberadaan bangunan warga, selain melanggar peraturan karena masuk kawasan jalur hijau, tetapi juga mengancam keselamatan warga itu sendiri,” ujarnya. Selain mengancam keselamatan warga, ataupun anak-anak yang tinggal di bantaran Sungai Kelay, keberadaan permukiman di lokasi itu juga menjadikan kawasan yang semestinya menjadi jalur hijau semakin terlihat kumuh, bahkan rawan terjadi kebakaran karena bangunan rumah yang cukup rapat. Muharram menyebut, sejatinya sesuai dengan garis sempadan yang ada, jarak minimal pembangunan rumah di bibir sungai itu ialah tiga meter. “Lebih dari tiga meter itu tidak boleh ada bangunan semestinya karena sudah masuk kawasan jalur hijau dan harus bebas dari bangunan. Tetapi nyatanya saat ini malah kian menjamur,” ucapnya. Melalui Dinas PUPR, Muharram meminta sebelum proyek penurapan Sungai Kelay kembali diteruskan, DPUPR bertemu dengan warga bantaran sungai dan memberikan pemahaman kepada warga terkait jalur hijau kawasan tersebut guna mencegah berdirinya bangunan baru. Ia beralasan, bila tidak dilakukan pencegahan sejak dini, tentu nanti akan semakin memperlambat proses penataan di kawasan tersebut akibat bangunan semi permanen yang menumpuk. “Semakin banyak rumah semakin banyak sampah, di kolong bangunan rumah warga itu sampah rumah tangga dan sampah plastik semua. Ini juga yang menjadikaan kawasan itu harus segera di tata ulang agar semakin layak huni,” pungkasnya.(*/rie/app)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: