Pembangunan Dua Rumah Sakit Baru Tetap Jalan, Meski Anggaran Tertekan
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman.-Salsa/ Nomorsatukaltim-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Tahun anggaran depan tidak datang dengan kabar manis. Dana transfer daerah dari pemerintah pusat dipangkas besar yakni sekitar 70 persen.
Kota-kota lain mulai merapikan ulang program, menyederhanakan rencana, dan memangkas hal-hal yang tidak mendesak. Meski demikian, Balikpapan memilih satu sikap bahwa sektor kesehatan tidak boleh berhenti.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Yono Suherman, memastikan itu. Ia tahu tekanan anggaran tidak main-main, tapi kebutuhan masyarakat lebih besar dari sekadar angka-angka.
"Walaupun dana transfer daerah dipotong sampai 70 persen, perhatian pada sektor kesehatan tidak kami kurangi," kata Yono saat diwawancara belum lama ini.
BACA JUGA: Rencana Pembangunan Rumah Sakit Baru di Balikpapan Timur Hadapi Ujian Anggaran
Ia pun menyebut satu per satu program yang tetap dipertahankan adalah BPJS gratis, pembangunan puskesmas, hingga percepatan proyek Rumah Sakit Balikpapan Timur sebagai fasilitas besar yang sudah lama ditunggu warga.
Kawasan timur selama ini menjadi wilayah dengan akses kesehatan paling jauh. Warga harus bergerak ke pusat kota setiap kali membutuhkan layanan lebih lengkap. Dalam kondisi darurat, jarak itu bukan sekadar hambatan, tetapi risiko.
Oleh karena itu, DPRD mendorong agar pembangunan RS Balikpapan Timur tidak bergeser dari rencana.
"Rumah sakit di Balikpapan Timur harus tetap dijalankan. Wilayah ini butuh fasilitas yang memadai," tutur Yono.
BACA JUGA: Pembangunan Rumah Sakit Tipe C di Mahulu Terus Bergulir, Komisi III Datangi Kemenkes
Apabila tidak ada perubahan jadwal, rumah sakit itu bisa selesai dalam empat sampai lima tahun. Dengan catatan, pembangunan harus mulai bergerak tahun depan.
Yono berharap groundbreaking bisa dilakukan secepat mungkin agar tahapan konstruksi tidak mundur.
Tidak hanya timur. Balikpapan Barat juga menjadi perhatian DPRD. Wilayah barat berkembang cepat, tetapi ketersediaan fasilitas kesehatan belum sebanding dengan pertumbuhan penduduk.
Rencana pembangunan rumah sakit di kawasan itu dinilai menjadi bagian dari pemerataan layanan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
