Bankaltimtara

Belum Ada SPPG Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi di Balikpapan

Belum Ada SPPG Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi di Balikpapan

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati, saat diwawancarai mengenai pegawasan MBG.-(Disway Kaltim/ Salsa)-

Meski demikian, sejumlah langkah teknis tetap diterapkan. Pemeriksaan dilakukan pada proses pengolahan, penyimpanan, pengemasan, distribusi, hingga kondisi dapur dan sumber air. 

Tak hanya itu, Alwiati menerangkan bahwa setiap sarana juga diwajibkan menyimpan sampel produksi harian sebagai bahan kontrol bila terjadi masalah.

BACA JUGA: DKK Balikpapan Kirim Sampel Makanan MBG ke BPOM untuk Uji Laboratorium

BACA JUGA: Kepala SMKN 3 Balikpapan Tepis Isu Keracunan Makanan MBG yang Viral

Selain itu, Dinkes memeriksa kesehatan dan kebersihan penjamah makanan, termasuk penggunaan sarung tangan, serta melakukan tes mikrobiologi dan kandungan nitrit secara berkala.

Alwiati menegaskan, keterbatasan SDM tidak menghentikan upaya pengawasan. Pihaknya terus berkoordinasi dengan puskesmas dan mendorong dukungan regulasi dari pemerintah pusat agar keamanan pangan di Balikpapan dapat terjamin.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan seluruh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). 

Sertifikasi ini ditargetkan rampung dalam beberapa minggu ke depan.

BACA JUGA: Diduga Keracunan Menu MBG, Siswi SMK di Balikpapan Dilarikan ke Rumah Sakit

BACA JUGA: Makanan di Salah Satu Sekolah Diduga Basi, Satgas MBG Samarinda Lakukan Evaluasi

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, percepatan penerbitan SLHS dilakukan untuk menjamin standar kebersihan dan keamanan pangan di semua dapur penyedia makanan MBG.

"Secepatnya. Secepatnya. Mungkin kalau bicara target, hitungan minggu harus selesai semuanya untuk memastikan bahwa semua dapur memiliki SLHS," ujar Prasetyo kepada wartawan, Minggu,  28 September 2025.

Kebijakan ini dikeluarkan untuk merespons dugaan kasus keracunan massal dalam pelaksanaan program MBG di sejumlah daerah, termasuk Balikpapan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: