Jogging Track Batakan Siap Digunakan Akhir Oktober 2025, Gunakan Rubber Flooring, Pertama di Balikpapan

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR) memastikan pembangunan jogging track di kawasan Stadion Batakan berjalan sesuai rencana dan ditargetkan rampung tepat waktu pada akhir Oktober 2025. 

Proyek yang dikerjakan sekitar Juli lalu ini merupakan langkah awal penataan kawasan olahraga yang lebih luas dan ramah keluarga.

Kepala DPPR Kota Balikpapan, Irma Pertiwi, melalui Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian, Budhi Setya Wirastama, menjelaskan bahwa proyek jogging track tersebut saat ini telah mencapai progres sekitar 76 persen. 

Pengerjaan lintasan lari ini ditargetkan selesai dalam jangka waktu 5 bulan sesuai kontrak, yang berakhir pada akhir Oktober 2025.

BACA JUGA: Proyek Minim Progres, Pemkot Balikpapan Bakal Panggil Penanggung Jawab

“Kami optimis pekerjaan jogging track ini selesai tepat waktu karena progresnya sudah mencapai sekitar 76 persen dan cuaca sangat mendukung,” ujar Budhi saat ditemui, Selasa (30/9/2025).

Pembangunan jogging track Stadion Batakan mulai dikerjakan pada pertengahan 2025 dengan nilai kontrak Rp 4,9 miliar. Proyek ini menjadi yang pertama di Balikpapan yang menghadirkan lintasan jogging di luar stadion, berbeda dari konsep biasanya yang berada di dalam arena atletik.

“Biasanya jogging track atau lintasan atletik itu berada di dalam stadion. Tapi kali ini kami menawarkan konsep lintasan yang berada di area terluar stadion,” jelas Budhi.

Dalam hal desain, pihaknya memilih menggunakan rubber flooring atau permukaan berbahan karet yang lebih aman dan nyaman untuk olahraga lari maupun berjalan kaki. 

BACA JUGA: Balikpapan Tuan Rumah Indonesia Menari 2025

“Kami memilih rubber flooring karena permukaannya empuk dan aman digunakan,” katanya.

Budhi mengungkapkan bahwa konsep pembangunan jogging track ini tidak sepenuhnya mengacu pada referensi yang ada di dalam negeri. 

Tim perencana lebih banyak bertukar pikiran dan mengembangkan desain secara mandiri demi memberikan hasil terbaik bagi Pemerintah Kota Balikpapan.

“Kalau di luar negeri konsep jogging track biasanya menggunakan batu andesit. Di sini kita mencoba sesuatu yang berbeda dengan material rubber, dan memang belum banyak yang mengadopsinya di Indonesia,” paparnya.

Sumber: