Rencana Pembongkaran JPO Plaza Balikpapan Tuai Sorotan Warga
JPO di simpang Plaza Balikpapan-Salsabila-Disway Kaltim
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di simpang Plaza Balikpapan menjadi sorotan masyarakat setelah usulan pembongkarannya kembali mencuat.
Kondisi jembatan yang mulai kusam dan tampak tak terawat dinilai tidak lagi sesuai dengan konsep pembangunan kota modern yang sedang digalakkan Pemerintah Kota Balikpapan.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri menilai bahwa keberadaan JPO yang dibangun lebih dari 20 tahun lalu kini kurang mendukung estetika kota.
"Strukturnya sudah tua dan keberadaannya sekarang justru mengganggu tampilan kota. Kita ingin Balikpapan berkembang menjadi kota modern," kata Yusri, belum lama ini.
Ia juga menekankan aspek keselamatan warga, mengingat kondisi fisik jembatan yang dinilai memprihatinkan.
BACA JUGA : Pemkot Balikpapan Alokasikan Rp27 Miliar untuk Seragam Gratis bagi 92 Ribu Siswa Baru
Oleh karena itu, ia mendorong agar pembongkaran segera dilakukan guna mencegah potensi bahaya. Sebagai alternatif, struktur jembatan disarankan untuk dialihfungsikan, misalnya menjadi media reklame digital atau videotron, yang dinilai dapat memperindah kawasan serta memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu, Yusri mengusulkan pembangunan JPO baru di dua titik yang memiliki lalu lintas padat, yakni di depan Balikpapan Superblock (BSB) dan kawasan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.
Menurutnya, kedua lokasi tersebut memerlukan fasilitas penyeberangan demi menjamin keselamatan pejalan kaki. Usulan tersebut, lanjut Yusri, telah disampaikan kepada dinas teknis dan direncanakan untuk dibahas dalam forum lintas OPD.
BACA JUGA : Balikpapan Rencana Pembangunan 2 Sekolah Terpadu di Kawasan Wika dan Islamic Center
Kendati demikian, wacana pembongkaran JPO di depan Plaza Balikpapan menuai tanggapan dari warga, khususnya para pengguna jalan yang rutin melintasi fasilitas tersebut.
Endro, warga Gunung Sari yang sering berjalan kaki dan berolahraga melewati kawasan itu, menyatakan meratakannya.
"Kalau jembatan itu dibongkar, terus kami nyebrangnya bagaimana? Ini jalur padat, kendaraan melaju cepat. Kami bisa terancam keselamatannya," ucap Endro saat ditemui, pada Sabtu (19/7/2025).
Ia menekankan bahwa JPO tersebut tidak hanya digunakan untuk menyeberang, tetapi juga menjadi ruang bagi warga untuk berhenti sejenak, melihat pemandangan kota, atau sekadar mengambil dokumentasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
