RM – Thohari Kawin Paksa?

Rabu 15-07-2020,12:35 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Namun saya dibuat tercengang. Berita di Harian Disway Kaltim, yang terbit edisi Senin 13 Juli 2020, kemarin. Pasalnya di berita itu, RM menyatakan "belum iya", atas pasangan RM-Thohari itu. RM berdiplomasi, kepastiannya menunggu saat didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan.

Ketika pendaftaran dibuka pada bulan September 2020. Dengan pernyataan itu, terkesan pasangan RM-Thohari ini hasil "kawin paksa".

RM sedang menampilkan dirinya sangat percaya diri, sebagai calon terkuat.

Karena memang demikian lah hasil survei yang saya ketahui. RM jauh di atas para pesaingnya. Dengan demikian, berpasangan dengan siapa pun, RM sangat meyakini bakal tampil sebagai pemenangnya. Maka RM tak perlu merasa segan.

Atau RM memang tidak nyaman berpasangan dengan Thohari. Dasarnya juga hasil survei itu. Ketika disimulasikan, ternyata saat dipasangkan dengan Thohari, justru hasilnya kurang memuaskan. Ketimbang jika dipasangkan dengan calon-calon wakil wali kota lainnya. Yang nama-namanya muncul ke permukaan.

Thohari sendiri, meskipun sebagai ketua partai besar, memiliki jumlah kursi terbesar kedua, tampaknya sadar diri. Ia merasa cukup sebagai wakil wali kota. Pernyataan "belum iya" itu, bisa juga sebagai ungkapan rasa galau RM. Apakah lantaran hasil survei itu yang menjadi pegangan Rahmad? Atau ada pertimbangan lain?

Seperti misalnya, RM disebut-sebut pernah mendapatkan warning dari ormas-ormas Islam di Balikpapan. Ormas yang hari Minggu tanggal 5 Juli 2020 lalu melakukan unjuk rasa. Mereka menentang RUU HIP, yang dianggap bakal meniadakan sila pertama dari Pancasila, yakni "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Perwakilan salah satu ormas Islam itu pernah menghubungi RM. Mereka mengingatkan RM: jika berpasangan dengan jagonya PDI-P, sebagian besar umat Islam diperkirakan akan meninggalkan RM. Atau paling tidak para aktivis ormas Islam tidak mendukung RM!

Alasannya, PDI-P lah partai yang memprakarsai RUU HIP. RUU itu telah ditentang oleh mayoritas umat Islam Indonesia. Baik melalui organisasi-organisasi Islam, maupun melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) seluruh nusantara. Allahu a'lam bissowab. (*/Mantan Komisioner KPU Balikpapan, Praktisi Hukum)

Tags :
Kategori :

Terkait