Bruno Fernandes dinilai harus diistirahatkan pekan depan. (Mirror)
Samarinda, Diswaykaltim.com - Bruno Fernandes tampak tergopoh-gopoh di babak tambahan waktu setelah Manchester United ditahan imbang tim juru kunci Premier League Norwich City di babak delapan besar Piala FA, Minggu dinihari.
Larinya tak lagi gesit. Tendangan set piece-nya tak lagi akurat. Beberapa kali tembakannya keluar dari sasaran. Lelahnya Bruno ini bukan karena ia merupakan tipikal pemain dengan kondisi fisik yang buruk.
Termasuk laga vs Norwich, Manchester United sudah memainkan 3 laga sejak FA kembali menggulirkan kompetisi sepak bola di negeri Ratu Elizabeth. Di 3 laga itu, Bruno Fernandes yang memang menjadi sosok kunci skuad asuhan Ole Gunnar Solksjaer sejak kedatangannya Januari lalu, selalu dimainkan sebagai starter.
Rinciannya adalah pada 20 Juni, Bruno bermain penuh 90 menit dalam laga imbang 1-1 di kandang Tottenham Hotspur. Sebagai gambaran, perjalanan Manchester ke London memakan waktu 4 jam. Di laga berikutnya saat Setan Merah mengandaskan Sheffield United di Old Trafford. Bruno juga bertindak sebagai pemain inti. Ia ditarik pada menit ke-81 untuk memberi kesempatan bermain Scott McTominay.
Di laga versus Norwich. Ole merubah seluruh penghuni starting XI. Namun Bruno dan Maguire tetap dijadikan sebagai starter dan sampai akhirnya bermain penuh 120 menit. Masalahnya kemudian adalah selang waktu tiga hari, Manchester United harus kembali bermain dilanjutan Liga Inggris di Old Trafford menjamu tim peringkat ke-15, Brighton.
Melihat gejala kelelahan yang dialami Bruno fernandes dilaga terakhir, fisioterapis Borneo FC, Wanda Praseto ikut buka suara. Wanda yang juga menggemari Manchester United itu menilai bahwa untuk ukuran pemain sepak bola level tertinggi Eropa. Bermain dengan jeda waktu singkat sudahlah biasa.
“Mereka bisa memainkan pertandingan 2-3 kali dalam seminggu,” ujarnya pada Disway Kaltim, Minggu (28/6/2020).
Tapi dalam kasus Bruno Fernandes, Wanda melihat sosok play maker asal Portugal sangat perlu untuk diberi waktu istirahat. Gestur yang diperlihatkan Bruno di babak tambahan waktu diperkirakannya sebagai kode bahwa tubuh Bruno perlu mendapatkan hak istirahatnya.
“Ini yang harus dipehatikan oleh tim pelatih soal kondisi pemain. Ada dua opsi untuk kasus Bruno. Pertama istirahatkan pemain tersebut, dan kedua beri waktu bermain maksimal 20 menit di laga selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan tim dan taktikal,” jelasnya.
Bundesliga bisa dijadikan rujukan bagi pelatih mana pun untuk memperlakukan timnya di kompetisi pasca libur pandemi. Yang memiliki jadwal sangat padat. Di Jerman, terdapat banyak kasus cedera otot yang diperkirakan disebabkan oleh dua hal. Yakni fisik pemain belum siap karena 3 bulan libur latihan, dan jadwal pertandingan yang padat.
Bruno Fernandes tentu tak bisa lepas dari ancaman cedera. Paling ringan, atau jika Bruno mendapat cedera yang tidak berasal dari kontak fisik, ia bisa mengalami cedera otot robek tingkat 1.
“Untuk potensi cederanya bisa diakibatkan karena overuse (penggunaan berlebihan) dan mengakibatkan otot robek,” pungkasnya.
Well, menarik untuk melihat bagaimana Ole menyusun timnya di laga penting melawan Brighton pekan depan. Bruno memang jadi sosok kunci permainan Setan Merah yang baru saja memecahkan rekor unbeaten klub. Tapi jika harus mengistirahatkan Bruno, sejatinya Manchester United masih memiliki Nemanja Matic, Paul Pogba, Fred, McTominay, Jesse Lingard, dan Andreas Pereira di posisi gelandang tengah. (ava2)