BONTANG, DiswayKaltim.com - Rapat kerja antara Komisi I DPRD Bontang dengan Dinas Ketenagaakerjaan, Selasa (23/6) di Kantor Sekretariat DPRD berlangsung panas.
Rapat dengan agenda membahas tenaga kerja luar yang didatangkan PT Brantas Abipraya-subkontraktor pembangunan Bontang Citimall- diwarnai perdebatan.
Anggota Komisi I Bakhtiar Wakkang bersitegang dengan Kepala Bidang Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja, Usman, di sela-sela rapat.
Mulanya, Usman mengaku kecewa dengan PT Brantas Abipraya yang mendatangkan pekerja dari luar secara diam-diam.
"Ini kan awalnya kita terima ada 3-4 orang, kok tiba-tiba ada 21 orang. Coba koordinasikan dulu, biar kita bisa kalkulasikan," ujar Usman.
Usman lalu menyambung pernyataannya, agar PT Brantas Apipraya bisa berkoordinasi sebelum mendatangkan pekerja ke Bontang.
"Bagaimana kita bisa bohongi DPRD ini kalau tiba-tiba ada 21 tidak tahu (asalnya)," ujarnya.
Merasa tersinggung, Bakhtiar Wakkang menegur redaksional Usman. Ia meminta agar kabid Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker ini lebih menghargai forum.
"Tolong dijaga etikanya, suaranya jangan keras-keras, ini forum loh. Hargai lembaga ini, diperhatikan etikanya," seru Bakhtiar menyela penyataan Usman.
Pimpinan rapat Raking menengahi keduanya. Ia meminta keduanya untuk menahan diri. Lalu menskor rapat selama 5 menit.
Rapat kerja kembali dilanjutkan. Keduanya pun mulai menyampaikan pernyataan secara bijak. "Mohon maaf Pak Usman saudaraku. Ini juga masih suasana Idul Fitri," ujar Baktiar ke Usman yang diamini melalui anggukan kepala.
Hasil rapat ini menyimpulkan Komisi I DPRD Bontang meminta agar PT Brantas Abipraya segera memperbaiki koordinasi dengan Disnaker Bontang.
Komisi I memberi tenggat waktu selama 1 minggu untuk perusahaan segera mengevaluasi kebijakan mereka.
"Kalau 1 minggu tidak diindahkan maka kami akan rapat di internal Komisi I untuk meminta aktivitas di Bontang Citimall dihentikan sementara. Dan kami akan mereview aturan-aturan yang dilanggar," tandasnya.